Nama :
Rio Dayu Saptaji
NPM :
15320069
Prodi :
Pendidikan Biologi ( B )
Semester :
Tiga (3)
Dosen Pengampu : Agil Lepiyanto.,M.Pd.
B. Kata
pengantar
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan mengucap syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat karunianya kepada saya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil ringkasan materi Telaah Biologi
SMP.
Penyusun ringkasan materi ini
adalah sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas mata
kuliah Biologi SMP.
Saya menyadari bahwa
penyusunan Jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
C. Substansi
kajian
1. Pengertian
Bioteknologi
2. Jenis-Jesin
Bioteknologi
3. Dampak
Negatif Bioteknologi
D.
Review Pembelajaran
Pengertian
Bioteknologi
Dalam pengertian popular,
bioteknologi dapat diartikan sebagai penerapan teknik-teknik yang
sesuai untuk mendaya gunakan organisme (sel, jaringan makhluk hidup)
dalam rangka memperoleh hasil yang diinginkan. Aspek dari bioteknologi yang
menangani proses-proses yang melibatkan mikroorganisme disebut bioteknologi
mikroba. Secara umum bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk
dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa.
Jenis - Jenis
Bioteknologi
Bioteknologi dibagi menjadi
dua, yaitu :
1. Bioteknologi
Konvensional
Bioteknologi konvensional
adalah paraktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan peralatan yang
sederhana, tanpa adanya rekayasa genetika. Contoh produknya bir, wine, tuak,
sake, yoghurt, roti, keju, tempe dll.
2. Bioteknologi
Modern
Bioteknologi modern merupakan
bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA, selain
memanfaatkan dasar Mikrobiologi dan Biokimia. Misalnya buah tomat hasil
manipulasi genetik yang tahan lama (pangan). Bioteknologi modern
sudah memanfaatkan metode-metode mutakhir, yaitu :
a. Kultur
Jaringan Tumbuhan
Kultur jaringan tumbuhan
merupakan teknik menumbuh kembangkan bagian tanaman, baik berupa sel, jaringan,
atau organ dalam kondisi aseptik secara in vitro. Kultur jaringan dapat
dilakukan karena adanya sifat totipotensi, yaitu kemampuan setiap sel tanaman
untuk tumbuh menjadi individu baru bila berada dalam lingkungan yang
sesuai.
1) Teknik
kultur jaringan
Tanaman dengan teknik kultur
jaringan dapat diperoleh dengan empat tahap sebagai berikut.
· Tahap
inisiasi adalah tahap penanaman eksplan ke dalam media. Media yang digunakan
adalah media cair yang terdiri dari zat nutrisi dan zat pengatur tumbuh.
· Tahap
multiplikasi (perbanyakan kultur), eksplan akan tumbuh menjadi jaringan seperti
kalus berwarna putih disebut protocorm like body (PLB).
· Tahap
menghasilkan plantlet, PLB berkembang menjadi tanaman kecil yang disebut
plantlet.
· Tahap
aklimatiasi, plantlet dipisah-pisahkan dan dikultur dalam media padat. Setelah
plantlet tumbuh menjadi tanaman yang sempurna, maka tanaman tersebut dipindah
ke polybag.
Kultur jaringan akan berhasil
dengan baik apabila syarat-syarat yang diperlukan terpenuhi. Syarat-syarat
tersebut antara lain, yaitu :
· Pemilihan
eksplan sebagai bahan dasar untuk pembentukan kalus.
· Penggunaan
medium yang cocok.
· Keadaan
aseptik.
· Pengaturan
udara yang baik.
2) Manfaat
kultur jaringan
Dengan melakukan kultur
jaringan tumbuhan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut :
· Mendapat
bibit banyak dalam waktu singkat yang identik dengan induknya.
· Bibit
terhindar dari hama dan penyakit.
· Menghasilkan
varietas baru seperti yang dikehendaki.
· Mendapat
hasil metabolisme tumbuhan (metabolit sekunder), misalnya karet, resin, tanpa
areal tanaman yang luas dan tidak perlu menunggu tumbuhan dewasa.
· Melestarikan
tanaman-tanaman yang hampir punah.
3) Kelemahan-kelemahan
kultur jaringan yaitu sebagai berikut :
· Diperlukan
biaya yang relatif tinggi.
· Hanya
mampu dilakukan oleh orang-orang tertentu saja, karena memiliki keahlian
khusus.
· Bibit
hasil kultur jaringan memerlukan proses aklimatiasi, karena terbiasa dalam
kondisi lembap dan aseptik.
b. Rekayasa
Genetika
Rekayasa genetika adalah suatu
proses perubahan gen-gen dalam tubuh makhluk hidup. Rekayasa genetika dilakukan
dengan cara mengisolasi dan mengidentifikasi serta memperbanyak gen yang
dikehendaki.
Berbagai teknik rekayasa
genetika yang telah berkembang dimungkinkan karena ditemukannya :
· Enzim
restriksi endonuklease yang dapat memotong benang DNA.
· Enzim
ligase yang dapat menyambung kembali benang DNA.
· Plasmid
yang dapat digunakan sebagai wahana memindahkan potongan benang DNA tertentu ke
dalam sel mikroorganisme.
Teknik rekayasa genetika dapat dilakukan melalui :
1. Rekombinasi
DNA
Rekombinasi DNA adalah proses
penyambung 2 DNA dari organisme yang berbeda. Hasil penggabungan DNA dari
individu yang tidak sama ini disebut dengan DNA rekombinan. Gen dari satu individu
yang disisipi atau digabungkan pada gen individu yang lain disebut transgen,
individunya disebut transgenik. Rekombinasi DNA dapat terjadi secara alami dan
buatan.
2. Teknik
Hibridoma/Fusi Sel
Teknik hibridoma adalah
penggabungan 2 sel dari organisme berbeda ataupun sama (fusi sel) sehingga
menghasilkan sel tunggal berupa sel hybrid (hibridoma) yang memiliki kombinasi
sifat dari kedua sel tersebut. Proses penggabungan sel menggunakan tenaga listrik,
sehingga prosesnya disebut elektrofusi. Teknik hibridoma dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan produk penting, misalnya antibodi monoclonal,
pembentukan spesies baru, dan pemetaan kromosom.
3. Kloning
Kloning berasal dari bahasa
inggris clonning yang berarti suatu usaha untuk menciptakan duplikat suatu
organisme melalui proses aseksual. Tujuan utama kloning adalah untuk
mengisolasi gen yang diinginkan dari seluruh gen yang ada (kromosom) pada
organisme donor.
DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN
BIOTEKNOLOGI
1. Dampak terhadap Lingkungan
Selain membawa keuntungan bagi
manusia, aplikasi bioteknologi ternyata menimbulkan akibat buruk oleh penerapan
teknologi tersebut. Contohnya, pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar
dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari
proses pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam waktu cukup lama,
limbah tersebut mengubah lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu
dibiarkan mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan,
kehidupan ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati. Selain meracuni
organisme yang hidup di dalam air, limbah ini juga menimbulkan bau yang tidak
enak. Untuk itu maka perlu ditangani secara baik agar tidak mencemari
lingkungan.
2. Dampak Sosial
Produk minuman beralkohol
seperti bir, anggur, wiski, dan air tape terkadang juga menimbulkan dampak
yang buruk bagi lingkungan. Dampak tersebut berupa kebiasaan meminum minuman
beralkohol tersebut sehingga mabuk. Minuman beralkohol bila diminum dalam
jumlah banyak bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan
aktivitas otak.
Alkohol juga bersifat candu.
Orang yang sering minum alkohol dapat menjadi ketagihan dan sulit untuk
meninggalkan kebiasaan minum minuman beralkohol. Walaupun tidak beracun,
alkohol dapat menimbulkan angka kematian yang tinggi, misalnya pengemudi
kendaraan yang dalam keadaan mabuk menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Alkohol yang terdapat dalam
minuman beralkohol kadarnya bermacam-macam. Secara alami alkohol hasil
fermentasi kadarnya 12-15 % karena pada larutan yang berkadar sebesar ini ragi
akan mati. Tetapi melalui proses penyulingan dapat diperoleh alkohol sampai
95,5%.
USAHA MENGATASI DAMPAK
PENERAPAN BIOTEKNOLOGI
Beberapa usaha yang dapat
dilakukan untuk mengurangi/mengatasi akibat buruk penggunaan bioteknologi
antara lain:
1. Penanganan limbah tempe,
yang secara sederhana dapat dilakukan dengan cara:
a. Menampung dan
menyaring limbah/air limbah tempe ke dalam sebuah
bak. Kemudian bak ditutup agar tidak menimbulkan
bau.
b. Kemudian,
mengalirkan air limbah yang sudah disaring ke bak pengumpul. Pada bak ini, air
limbah yang berasal dari beberapa kali proses pembuatan tempe akan bercampur
secara merata dan seragam.
c. Terakhir,
mengalirkan air limbah yang berasal dari bak penampung, ke bak kedap udara dan
selanjutnya diendapkan selama 20 hari. Di dalam bak kedap udara, benda-benda
(polutan) berat yang dapat membahayakan lingkungan diuraikan oleh
mikroorganisme secara alami sehingga menjadi tidak berbahaya.
2. Untuk minuman
beralkohol dikenai cukai atau pajak yang tinggi sehingga
harganya mahal. Akibatnya
tidak sembarang orang dapat mengonsumsi. Selain itu juga secara rutin diadakan
penyitaan dan pemusnahan minum-minuman keras terutama yang berkadar alkohol
tinggi.
3. Di
beberapa negara untuk mengurangi
kecelakaan, pengemudi mobil di tes kadar alkohol dalam darahnya.
E. Kesimpulan
Berdasarkan
pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, Bioteknologi adalah usaha
terpadu dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti Mikrobiologi,
Genetika, Biokimia, Sitologi, dan Biologi Molekuler untuk mengolah bahan baku
dengan bantuan mikroorganisme, sel, atau komponen selulernya yang diproleh dari
tumbuhan atau hewan sehingga menghasilkan barang dan jasa.Bioteknologi
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : bioteknologi konvensional (tradisional) dan
bioteknologi modern.