A.
Identitas
Nama : Nadya Ayu Prastica
NPM : 15320062
Prodi : Pendidikan Biologi
( B )
Semester : Tiga (3)
Dosen
Pengampu : Agil Lepiyanto.,M.Pd.
B.
Kata pengantar
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Dengan
mengucap syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat karunianya
kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil ringkasan materi
Telaah Biologi SMP.
Penyusun
ringkasan materi ini adalah sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan
menyelesaikan tugas mata kuliah Biologi SMP.
Saya
menyadari bahwa penyusunan Jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
C.
Substansi kajian
1.
Pengertian Bioteknologi
2.
Jenis-Jesin Bioteknologi
3. Dampak Negatif Bioteknologi
D.
Review Pembelajaran
Pengertian Bioteknologi
Dalam pengertian
popular, bioteknologi dapat diartikan sebagai penerapan teknik-teknik yang
sesuai untuk mendaya gunakan organisme (sel, jaringan makhluk hidup)
dalam rangka memperoleh hasil yang diinginkan. Aspek dari bioteknologi yang
menangani proses-proses yang melibatkan mikroorganisme disebut bioteknologi
mikroba. Secara umum bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk
dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa.
Jenis
- Jenis Bioteknologi
Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu :
1.
Bioteknologi
Konvensional
Bioteknologi konvensional adalah paraktik bioteknologi
yang dilakukan dengan cara dan peralatan yang sederhana, tanpa adanya rekayasa
genetika. Contoh produknya bir, wine, tuak, sake, yoghurt, roti, keju, tempe
dll.
2. Bioteknologi
Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang
didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar
Mikrobiologi dan Biokimia. Misalnya buah tomat hasil manipulasi genetik
yang tahan lama (pangan). Bioteknologi
modern sudah memanfaatkan metode-metode mutakhir, yaitu :
a.
Kultur
Jaringan Tumbuhan
Kultur jaringan
tumbuhan merupakan teknik menumbuh kembangkan bagian tanaman, baik berupa sel,
jaringan, atau organ dalam kondisi aseptik secara in vitro. Kultur jaringan
dapat dilakukan karena adanya sifat totipotensi, yaitu kemampuan setiap sel
tanaman untuk tumbuh menjadi individu baru bila berada dalam lingkungan yang
sesuai.
1)
Teknik kultur jaringan
Tanaman dengan teknik kultur jaringan dapat diperoleh
dengan empat tahap sebagai berikut.
·
Tahap
inisiasi adalah tahap penanaman eksplan ke dalam media. Media yang digunakan
adalah media cair yang terdiri dari zat nutrisi dan zat pengatur tumbuh.
·
Tahap
multiplikasi (perbanyakan kultur), eksplan akan tumbuh menjadi jaringan seperti
kalus berwarna putih disebut protocorm like body (PLB).
·
Tahap
menghasilkan plantlet, PLB berkembang menjadi tanaman kecil yang disebut
plantlet.
·
Tahap
aklimatiasi, plantlet dipisah-pisahkan dan dikultur dalam media padat. Setelah
plantlet tumbuh menjadi tanaman yang sempurna, maka tanaman tersebut dipindah
ke polybag.
Kultur jaringan akan
berhasil dengan baik apabila syarat-syarat yang diperlukan terpenuhi.
Syarat-syarat tersebut antara lain, yaitu :
·
Pemilihan
eksplan sebagai bahan dasar untuk pembentukan kalus.
·
Penggunaan
medium yang cocok.
·
Keadaan
aseptik.
·
Pengaturan
udara yang baik.
2)
Manfaat kultur jaringan
Dengan melakukan kultur jaringan tumbuhan dapat
diperoleh manfaat sebagai berikut :
·
Mendapat
bibit banyak dalam waktu singkat yang identik dengan induknya.
·
Bibit
terhindar dari hama dan penyakit.
·
Menghasilkan
varietas baru seperti yang dikehendaki.
·
Mendapat
hasil metabolisme tumbuhan (metabolit sekunder), misalnya karet, resin, tanpa
areal tanaman yang luas dan tidak perlu menunggu tumbuhan dewasa.
·
Melestarikan
tanaman-tanaman yang hampir punah.
3)
Kelemahan-kelemahan kultur jaringan yaitu
sebagai berikut :
·
Diperlukan
biaya yang relatif tinggi.
·
Hanya
mampu dilakukan oleh orang-orang tertentu saja, karena memiliki keahlian
khusus.
·
Bibit hasil
kultur jaringan memerlukan proses aklimatiasi, karena terbiasa dalam kondisi
lembap dan aseptik.
b.
Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika
adalah suatu proses perubahan gen-gen dalam tubuh makhluk hidup. Rekayasa
genetika dilakukan dengan cara mengisolasi dan mengidentifikasi serta
memperbanyak gen yang dikehendaki.
Berbagai teknik rekayasa genetika yang telah
berkembang dimungkinkan karena ditemukannya :
·
Enzim
restriksi endonuklease yang dapat memotong benang DNA.
·
Enzim
ligase yang dapat menyambung kembali benang DNA.
·
Plasmid
yang dapat digunakan sebagai wahana memindahkan potongan benang DNA tertentu ke
dalam sel mikroorganisme.
Teknik rekayasa genetika dapat dilakukan melalui :
1.
Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah
proses penyambung 2 DNA dari organisme yang berbeda. Hasil penggabungan DNA
dari individu yang tidak sama ini disebut dengan DNA rekombinan. Gen dari satu
individu yang disisipi atau digabungkan pada gen individu yang lain disebut transgen,
individunya disebut transgenik. Rekombinasi DNA dapat terjadi secara alami dan
buatan.
2.
Teknik Hibridoma/Fusi Sel
Teknik hibridoma
adalah penggabungan 2 sel dari organisme berbeda ataupun sama (fusi sel)
sehingga menghasilkan sel tunggal berupa sel hybrid (hibridoma) yang memiliki
kombinasi sifat dari kedua sel tersebut. Proses penggabungan sel menggunakan
tenaga listrik, sehingga prosesnya disebut elektrofusi. Teknik hibridoma dapat dimanfaatkan untuk pembuatan
produk penting, misalnya antibodi monoclonal, pembentukan spesies baru, dan
pemetaan kromosom.
3.
Kloning
Kloning berasal dari
bahasa inggris clonning yang berarti suatu usaha untuk menciptakan duplikat
suatu organisme melalui proses aseksual. Tujuan utama kloning adalah untuk
mengisolasi gen yang diinginkan dari seluruh gen yang ada (kromosom) pada
organisme donor.
DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN BIOTEKNOLOGI
1. Dampak terhadap Lingkungan
Selain membawa keuntungan bagi manusia,
aplikasi bioteknologi ternyata menimbulkan akibat buruk oleh penerapan
teknologi tersebut. Contohnya, pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar
dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari
proses pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam waktu cukup lama,
limbah tersebut mengubah lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu
dibiarkan mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan,
kehidupan ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati. Selain meracuni
organisme yang hidup di dalam air, limbah ini juga menimbulkan bau yang tidak
enak. Untuk itu maka perlu ditangani secara baik agar tidak mencemari
lingkungan.
2. Dampak Sosial
Produk minuman beralkohol seperti bir,
anggur, wiski, dan air tape terkadang juga menimbulkan dampak yang buruk
bagi lingkungan. Dampak tersebut berupa kebiasaan meminum minuman beralkohol
tersebut sehingga mabuk. Minuman beralkohol bila diminum dalam jumlah banyak
bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak.
Alkohol juga bersifat candu. Orang yang
sering minum alkohol dapat menjadi ketagihan dan sulit untuk meninggalkan
kebiasaan minum minuman beralkohol. Walaupun tidak beracun, alkohol dapat
menimbulkan angka kematian yang tinggi, misalnya pengemudi kendaraan yang dalam
keadaan mabuk menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Alkohol yang terdapat dalam minuman
beralkohol kadarnya bermacam-macam. Secara alami alkohol hasil fermentasi
kadarnya 12-15 % karena pada larutan yang berkadar sebesar ini ragi akan mati.
Tetapi melalui proses penyulingan dapat diperoleh alkohol sampai 95,5%.
USAHA MENGATASI DAMPAK PENERAPAN BIOTEKNOLOGI
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk
mengurangi/mengatasi akibat buruk penggunaan bioteknologi antara lain:
1. Penanganan limbah tempe, yang secara sederhana dapat dilakukan dengan
cara:
a. Menampung dan
menyaring limbah/air limbah tempe ke dalam sebuah bak. Kemudian
bak ditutup agar tidak menimbulkan bau.
b. Kemudian,
mengalirkan air limbah yang sudah disaring ke bak pengumpul. Pada bak ini, air
limbah yang berasal dari beberapa kali proses pembuatan tempe akan bercampur
secara merata dan seragam.
c. Terakhir, mengalirkan air
limbah yang berasal dari bak penampung, ke bak kedap udara dan selanjutnya
diendapkan selama 20 hari. Di dalam bak kedap udara, benda-benda (polutan)
berat yang dapat membahayakan lingkungan diuraikan oleh mikroorganisme secara
alami sehingga menjadi tidak berbahaya.
2. Untuk minuman beralkohol dikenai cukai atau pajak yang tinggi sehingga
harganya mahal. Akibatnya tidak sembarang orang dapat mengonsumsi. Selain
itu juga secara rutin diadakan penyitaan dan pemusnahan minum-minuman keras
terutama yang berkadar alkohol tinggi.
3. Di beberapa negara untuk
mengurangi kecelakaan, pengemudi mobil di tes kadar alkohol dalam
darahnya.
E. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan
diatas maka dapat disimpulkan bahwa, Bioteknologi adalah usaha terpadu dari
berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti Mikrobiologi, Genetika, Biokimia,
Sitologi, dan Biologi Molekuler untuk mengolah bahan baku dengan bantuan
mikroorganisme, sel, atau komponen selulernya yang diproleh dari tumbuhan atau
hewan sehingga menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi dibedakan menjadi
2 jenis, yaitu : bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi
modern.