A.
Identitas
Nama :
Ajeng Ayu Srigati
Npm :
15320067
Prodi :
Pendidikan Biologi (B)
Semester : 3 (tiga)
Dosen pengampu : Agil lepiyanto,M.Pd.
B.
Kata pengantar
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat karunianya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan hasil ringkasan materi Telaah Biologi SMP.
Penyusun ringkasan materi ini adalah
sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas mata kuliah
Biologi SMP.
Saya menyadari bahwa penyusunan Jurnal
ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
Harapan saya semoga penyusunan jurnal
yang memuat pengetahuan yang didapat selama pertemuan kedua pada mata kuliah
Telaah Biologi SMP.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
C.
Sub kajian
1.
Pengertian
Bioteknologi
2.
Jenis-Jesin
Bioteknologi
3.
Sifat-Sifat Dan Peranan Mikroorganisme Dalam
Bioteknologi
4.
Dampak Positif dan Dampak
Negatif Bioteknologi
D.
Review Pembelajaran
BIOTEKNOLOGI
A.
Pengertian Bioteknologi
Dalam pengertian popular, bioteknologi dapat
diartikan sebagai penerapan teknik-teknik yang sesuai untuk
mendayagunakan organisme (sel, jaringan makhluk hidup) dalam rangka memperoleh
hasil yang diinginkan. Aspek dari bioteknologi yang menangani proses-proses
yang melibatkan mikroorganisme disebut bioteknologi mikroba. Secara umum
bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
B.
Jenis
- Jenis Bioteknologi
Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu :
1.
Bioteknologi
Konvensional
Bioteknologi
konvensional adalah paraktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan
peralatan yang sederhana, tanpa adanya rekayasa genetika. Contoh produknya bir,
wine, tuak, sake, yoghurt, roti, keju, tempe dll.
2.
Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada
manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar Mikrobiologi dan
Biokimia. Misalnya buah tomat hasil manipulasi genetik yang tahan lama
(pangan). Bioteknologi modern sudah
memanfaatkan metode-metode mutakhir, yaitu :
a.
Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur jaringan tumbuhan merupakan teknik
menumbuh kembangkan bagian tanaman, baik berupa sel, jaringan, atau organ dalam
kondisi aseptik secara in vitro. Kultur jaringan dapat dilakukan karena adanya
sifat totipotensi, yaitu kemampuan setiap sel tanaman untuk tumbuh menjadi
individu baru bila berada dalam lingkungan yang sesuai.
1)
Teknik kultur jaringan
Tanaman
dengan teknik kultur jaringan dapat diperoleh dengan empat tahap sebagai
berikut.
·
Tahap
inisiasi adalah tahap penanaman eksplan ke dalam media. Media yang digunakan
adalah media cair yang terdiri dari zat nutrisi dan zat pengatur tumbuh.
·
Tahap
multiplikasi (perbanyakan kultur), eksplan akan tumbuh menjadi jaringan seperti
kalus berwarna putih disebut protocorm like body (PLB).
·
Tahap
menghasilkan plantlet, PLB berkembang menjadi tanaman kecil yang disebut
plantlet.
·
Tahap
aklimatiasi, plantlet dipisah-pisahkan dan dikultur dalam media padat. Setelah
plantlet tumbuh menjadi tanaman yang sempurna, maka tanaman tersebut dipindah
ke polybag.
Kultur jaringan akan berhasil dengan baik
apabila syarat-syarat yang diperlukan terpenuhi. Syarat-syarat tersebut antara
lain, yaitu :
·
Pemilihan
eksplan sebagai bahan dasar untuk pembentukan kalus.
·
Penggunaan
medium yang cocok.
·
Keadaan
aseptik.
·
Pengaturan
udara yang baik.
2)
Manfaat kultur jaringan
Dengan
melakukan kultur jaringan tumbuhan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut :
·
Mendapat
bibit banyak dalam waktu singkat yang identik dengan induknya.
·
Bibit
terhindar dari hama dan penyakit.
·
Menghasilkan
varietas baru seperti yang dikehendaki.
·
Mendapat
hasil metabolisme tumbuhan (metabolit sekunder), misalnya karet, resin, tanpa
areal tanaman yang luas dan tidak perlu menunggu tumbuhan dewasa.
·
Melestarikan
tanaman-tanaman yang hampir punah.
3)
Kelemahan-kelemahan kultur jaringan yaitu
sebagai berikut :
·
Diperlukan
biaya yang relatif tinggi.
·
Hanya
mampu dilakukan oleh orang-orang tertentu saja, karena memiliki keahlian
khusus.
·
Bibit
hasil kultur jaringan memerlukan proses aklimatiasi, karena terbiasa dalam
kondisi lembap dan aseptik.
b.
Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika adalah suatu proses
perubahan gen-gen dalam tubuh makhluk hidup. Rekayasa genetika dilakukan dengan
cara mengisolasi dan mengidentifikasi serta memperbanyak gen yang dikehendaki.
Berbagai
teknik rekayasa genetika yang telah berkembang dimungkinkan karena ditemukannya
:
·
Enzim
restriksi endonuklease yang dapat memotong benang DNA.
·
Enzim
ligase yang dapat menyambung kembali benang DNA.
·
Plasmid
yang dapat digunakan sebagai wahana memindahkan potongan benang DNA tertentu ke
dalam sel mikroorganisme.
Teknik rekayasa genetika dapat dilakukan melalui :
1.
Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penyambung 2 DNA
dari organisme yang berbeda. Hasil penggabungan DNA dari individu yang tidak
sama ini disebut dengan DNA rekombinan. Gen dari satu individu yang disisipi
atau digabungkan pada gen individu yang lain disebut transgen, individunya
disebut transgenik. Rekombinasi DNA dapat terjadi secara alami dan buatan.
2.
Teknik Hibridoma/Fusi Sel
Teknik hibridoma adalah penggabungan 2 sel
dari organisme berbeda ataupun sama (fusi sel) sehingga menghasilkan sel
tunggal berupa sel hybrid (hibridoma) yang memiliki kombinasi sifat dari kedua
sel tersebut. Proses penggabungan sel menggunakan tenaga listrik, sehingga
prosesnya disebut elektrofusi. Teknik
hibridoma dapat dimanfaatkan untuk pembuatan produk penting, misalnya antibodi
monoclonal, pembentukan spesies baru, dan pemetaan kromosom.
3.
Kloning
Kloning berasal dari bahasa inggris clonning
yang berarti suatu usaha untuk menciptakan duplikat suatu organisme melalui
proses aseksual. Tujuan utama kloning adalah untuk mengisolasi gen yang
diinginkan dari seluruh gen yang ada (kromosom) pada organisme donor.
C.
Sifat-Sifat
Dan Peranan Mikroorganisme Dalam Bioteknologi
Sifat-sifat
mikroorganisme :
1.
Memiliki
ukuran sangat kecil, sehingga populasi dalam jumlah yang sangat banyak dapat menempati ruang yang kecil.
2.
Reproduksinya
cepat pada kondisi maksimum.
3.
Adanya
plasmid yang memudahkan proses rekayasa genetika dengan penyisipan gen lain ke
cincin plasmid mikroorganisme tersebut.
4.
Mampu
melakukan metabolisme dalam kondisi anaerob dengan menggunakan enzim-enzim yang
disekresikannya.
5.
Memiliki
sifat tetap dan tidak berubah-ubah.
Peranan
mikroorganisme dalam bioteknologi :
a)
Dalam Bidang Pangan
Bioteknologi dalam produksi bahan pangan
menggunakan mikroorganisme untuk mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain
melalui proses fermentasi. Fermentasi adalah proses merombak suatu senyawa
organik menjadi zat organik yang lebih sederhana dengan bantuan mikroorganisme.
Fermentasi bahan makanan dilakukan untuk meningkatkan nilai bahan makanan
menjadi produk yang diinginkan.
b)
Dalam Bidang Pertanian dan Perkebunan
1)
Tanaman
Transgenik
Tanaman transgenic adalah rekayasa genetika
dapat dilakukan pada berbagai jenis tanaman untuk menghasilkan tanaman dengan
sifat yang dikehendaki manusia. Tanaman transgenik yaitu tanaman yang telah
disisipi gen bakteri.
2)
Mikroorganisme
Pembasmi Hama Tanaman.
Mikroorganisme dapat digunakan untuk
pengendalian hama dan penyakit secara biologi yang disebut dengan biopeptisida
mikroba.
3)
Dalam
Bidang Peternakan
·
Hewan
Transgenik.
Hewan transgenik adalah hewan yang telah
disisipi gen-gen tertentu yang dibutuhkan manusia.
·
Hormon
BGH ( Bovine Growth Hormone) atau BST ( Bovine Somattotropin)
4)
Dalam Bidang Kedokteran dan Farmasi
·
Insulin
·
Antibodi Monoklonal
·
Vaksin
·
Antibiotik
·
Interferon
·
Terapi Genetik
5)
Dalam Bidang Lingkungan
·
Pengelolaan
limbah
·
Pengelolaan
sampah
·
Pengelolaan
limbah minyak
6)
Dalam
Bidang Pertambangan (biometalurgi)
Di bidang pertambangan berkembang bioteknologi
untuk memisahkan logam dari bijinya yaitu dengan pemanfaatan bakteri
Thiobacillus ferroxidans.
D.
Dampak
Positif dan Dampak Negatif Bioteknologi
1.
Dampak
Positif Bioteknologi
Dampak positif dari bioteknologi adalah dihasilkannya
produk-produk yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahtraan manusia.
a)
Bioteknologi
pengelolahan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan lumpur aktif.
b)
Bioteknologi
di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar lain vaksin , antibiotik,
antibodi monoklat, dan interferon.
c)
Bioteknologi
dapat meningkatkan variasi dan hasil pertanian melalui kultur jaringan, fiksasi
nitrogen pengendalian hama tanaman, dan pemberian hormon tumbuhan.
d)
Bioteknologi
dapat menghasilkan bahan bakar dengan pengelolahan biommasa menjadi etanol
(cair) dan metana (gas).
e)
Bioteknologi
di bidang industri dapat menghasilkan makanan dan minuman, antara lain
pembuatan roti, nata decoco, brem, mentega, yoghurt, tempe, kecap, bir dan
anggur
2.
Dampak
negatif bioteknologi
a)
Menimbulkan
penyakit pada manusia
b)
Menimbulkan
reaksi alergi
c)
Mengancam
kelestarian alam
·
Jagung
hasil rekayasa genetik dapat membunuh ulat yang tidak berbahaya.
·
Rekayasa
genetika dapat menghasilkan gluma-gluma super.
·
Tanaman
rekayasa genetika dapat membahayakan burung yang memakannya.
·
Menyebabkan
kepunahan sebagian plasma nuftah asli karena yang dikembangkan sekarang hanya
produk rekayasa genetika saja.
d)
Berpotensi
digunakan sebagai alat perang
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa, Bioteknologi adalah usaha terpadu dari berbagai disiplin ilmu
pengetahuan, seperti Mikrobiologi, Genetika, Biokimia, Sitologi, dan Biologi
Molekuler untuk mengolah bahan baku dengan bantuan mikroorganisme, sel, atau
komponen selulernya yang diproleh dari tumbuhan atau hewan sehingga
menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : bioteknologi konvensional (tradisional) dan
bioteknologi modern. Peranan mikroorganisme dalam bioteknologi, yaitu dalam bidang
pangan, dalam bidang pertanian dan perkebunan, dalam bidang peternakan, dalam
bidang kedokteran dan farmasi, dalam bidang lingkungan (bioremediasi), dan
dalam bidang pertambangan (biometalurgi). Bioteknologi bukan hanya
memiliki dampak positif saja, tetapi juga memiliki dampak negatif.