JURNAL TELAAH BIOLOGI SMP
A. IDENTITAS
Nama :
Rio Dayu Saptaji
Npm :
15320069
Kelas :
Biologi B
Prodi :
Pendidikan Biologi
Mata
kuliah :
Telaah Biologi SMP
Semester :
3
Dosen
pengampu : Dr. Muhfahroyin M.Ta.
dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan :
ke-9
B. KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT , Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
limpahan karunia-Nya , kami dapat menyelesaikan tugas jurnal Telaah Biologi
SMP. Tanpa ridha dan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya mustahil tugas ini
dapat terselesaikan . Kami tidak hanya bersyukur kepada-Nya saja tetapi kami
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami . Kami
membuat jurnal ini bertujuan untuk menyelasaikan tugas yang diberikan oleh
dosen . Dari pembuatan jurnal ini tidak hanya menyelesaikan tugas , tetapi
bertujuan menambah pengetahuan dan wawasan kita yang berkaitan dengan Sistem
Ekresi Pada Hewan Dan Manusia. Kiranya jurnal ini bisa menambah pengetahuan
bagi pembaca . Meski begitu , penulis sadar bahwa jurnal ini perlu untuk dilakukan
perbaikan dan penyempurnaan . Untuk itu , saran dan kritik yang membangun dari
pembaca akan kami terima dengan senang hati.
Metro, 22 November 2016
Rio Dayu Saptaji
C. SUBTANSI KAJIAN
1. Pengertian
Sistem Eksresi
2. Sistem
Ekskresi Pada Hewan
3. Organ-Organ
Pada Sistem Ekskresi
4. Kelainan
dan Penyakit pada Sistem Eksresi
D. REVIEW PEMBELAJARAN
Sistem
Eskresi pada Hewan dan Manusia
1. Pengertian
Sistem Eksresi
Ekskresi
adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan lagi
oleh tubuh. Zat sisa metabolisme harus dikeluarkan agar tidak menjadi racun
bagi tubuh. Zat-zat ini, antara lain CO2, garam-garam dan senyawa nitrogen yang
disebut urea. Sistem yang bertugas mengeluarkan zat-zat ini disebut sistem
ekskresi. Sistem ekskresi pada manusia dibentuk oleh beberapa organ, yaitu
ginjal, hati, paru-paru dan kulit.
Sistem
ekskresi merupakan sistem pengeluaran sisa metabolisme tubuh yang diserap dan
diangkut oleh darah dan dikeluarkan bersama urine, pernapasan dan keringat.
Organ-organ ekskresi di dalam tubuh bekerja maksimal untuk
mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme yang tidak berguna dari dalam tubuh..
2. Sistem
Ekskresi Pada Hewan
Hewan
juga melakukan metabolisme untuk melakukan aktifitas kehidupan.Metabolisme
menghasilkan zat sisa yang harus dieksresikan dari tubuh. Setiap hewan memiliki
cara yang berbeda untuk mengeksresikan sisa metabolisme.
a. Hewan
sederhana (hewan berpori/porifera) bagian tubuh yang digunakan untuk mengatur
konsentrasi cairan tubuhnya cukup dengan proses difusi dan osmosis langsung
melalui membran sel.
b. Hewan
bersel satu (misalnya Amoeba, Paramaecium), bagian tubuh yang digunakan dalam
osmoregulasi adalah vakuola kontraktil melalui mekanisme difusi dan osmosis.
c. Hewan
darat, osmoregulasi terjadi melalui organ pengeluaran (ekskresi), berupa
ginjal. Dalam hal ini ginjal berperan sebagai organ ekskresi dan osmoregulasi.
Hewan
vertebrata dan invertebrata air (amfibi, ikan, serangga) fungsi osmoregulasi
melalui organ khusus seperti insang, kulit, bahkan usus.
3. Organ-Organ
Pada Sistem Ekskresi
a. Ginjal
(Ren)
Ginjal
merupakan alat ekskresi utama pada manusia. Ginjal berfungsi untuk
mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen, seperti
urea, dan ammonia. Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat
yang jumlahnya berlebihan, seperti vitamin C yang terlalu banyak dalam tubuh,
mempertahankan tekanan osmosis ekstraseluler, dan mempertahankan keseimbangan
asam dan basa.
· Struktur
Ginjal
Ginjal
manusia memiliki panjang sekitar 10 cm dan bentuk seperti kacang merah, berjumlah
sepasang, dan terletak di sebelah kiri dan kanan tulang belakang. Tipe ginjal
manusia adalah metanefros yang tidak bersegmen dan memiliki glomerulus yang
banyak. Ginjal terdiri atas kulit ginjal, sumsum ginjal, dan rongga ginjal.
· Kulit
ginjal (korteks)
Pada
kulit ginjal banyak terdapat badan malpighi yang berjumlah ± 1 juta. Badan
malpighi terdiri atas glomerulus.
· Sumsum
ginjal (medula)
Sumsum
ginjal berupa badan-badan yang berbentuk kerucut dan banyak mengandung saluran
yang mengumpulkan urine yang disebut tubulus kontortus.
· Rongga
ginjal (pelvis renalis)
Di
rongga ini bermuara saluran pengumpul. Dari rongga tersebut, urine keluar dari
saluran ureter menuju vesika urinaria (kandung kemih). Dari kandung kemih,
urine keluar tubuh melalui saluran uretra.
Ginjal
menyaring darah sebanyak 1.500 liter per hari, sehingga ada beberapa zat yang
harus dibuang melalui alat pengeluaran. Tahukah kamu zat-zat apa saja yang
dibuang melalui ginjal? Urea, amonia, dan air dibuang melalui ginjal berupa
urine. Urine yang dihasilkan dalam waktu satu hari lebih kurang 1,5 liter. Apa
yang kamu ketahui tentang urea, amonia, dan air? Kamu dapat menjelaskannya
setelah mempelajari pembahasan berikut.
· Urea
Urea
dibentuk oleh hati dari protein yang tidak diperlukan darah. Urea terdiri atas
zat nitrogen yang beracun bagi darah sehingga harus dibuang. Proses pembuangan
ini disebut dengan ekskresi.
· Amonia
Amonia
merupakan hasil dari perombakan protein. Senyawa ini berbahaya bagi tubuh
sehingga harus dikeluarkan secara teratur melalui proses ekskresi.
· Air
Air
sangat penting dalam proses metabolisme tubuh, tapi jika jumlah air terlalu
berlebih akan membuat konsentrasi darah menjadi tidak konstan. Untuk itu,
kelebihan air harus dibuang supaya keseimbangan konsentrasi darah terjaga.
Proses ini disebut dengan osmoregulasi.
ü Pembentukan
urine terjadi di ginjal. Proses pembentukan urine adalah sebagai berikut.
Darah
yang membawa sisa-sisa metabolisme protein akan masuk ke ginjal melalui
pembuluh darah menuju ke glomerulus. Di dalam glomerulus terjadi peristiwa
penyaringan terhadap zat-zat yang terlarut dalam darah. Zat-zat yang dapat
melewati saringan glomerulus adalah zat-zat yang bermolekul kecil, seperti air,
garam, amonia, urea, dan gula, maka zat-zat tersebut disebut dengan
filtranglomerulus. Filtranglomerulus masuk ke kapsula Bowman dan ditampung.
Kemudian filtraglomerulus tersebut akan diteruskannke tubulus proksimal. Di
dalam tubulus proksimal akan terjadi penyerapan kembali terhadap zat-zat yang
masih diperlukan, yaitu air, garam, dan gula. Sedangkan zat-zat lainnya yang
tidak diserap atau tidak dapat diserap akan menjadi urine primer. Urine primer
masuk ke dalam tubulus distal dan akan terjadi augmentasi. Tahukah kamu apa
yang dimaksud dengan augmentasi? Augmentasi adalah penambahan zat-zat yang
tidak diperlukan ke dalam urine primer sehingga menjadi urine sekunder. Urine
sekunder adalah urine sesungguhnya. Urine sekunder ditampung di tubulus
kolekta, kemudian diteruskan ke uriter dan ditampung kembali di kantung kemih
sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui uretra. Jumlah urine yang dikeluarkan
dalam sehari rata-rata 1-2 liter, tetapi dapat berubah tergantung dari jumlah
cairan yang masuk. Urine yang normal berwarna bening orange pucat tanpa
endapan, baunya tajam (pesing), sedikit asam terhadap lakmus (pH 6).
Pada
orang sakit, urine bisa digunakan sebagai indikator terjadinya gangguan di
dalam tubuh. Karena setiap zat yang tidak digunakan oleh sel dibuang melalui
urine. Jika dalam urine terdapat zat-zat yang masih berguna, ini berarti adanya
kerusakan pada glomerulus atau tubulus. Kerusakan tersebut juga bisa
menyebabkan zat-zat racun akan kembali masuk ke dalam tubuh.
b. Kulit
(Integumen)
Kulit
adalah lapisan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh. Pada permukaan kulit
terdapat kelenjar keringat yang mengekskresi zat-zat sisa. Zat-zat sisa yang
dikeluarkan melalui pori-pori kulit berupa keringat. Keringat tersusun dari air
dan garam-garam mineral terutama garam dapur (NaCl) yang merupakan hasil
metabolisme protein.
Kulit
merupakan jaringan yang terdapat pada bagian luar tubuh. Kulit memiliki banyak
fungsi karena di dalamnya terdapat berbagai jaringan. Kulit terdiri atas tiga
lapisan yaitu epidermis, dermis dan jaringan ikat bawah kulit.
1) Epidermis
(Kulit Ari)
Kulit
ari adalah kulit yang paling luar dan sangat tipis sekali. Kulit ari terdiri
atas dua lapis, yaitu lapisan tanduk dan lapisan malpighi.
· Lapisan
Tanduk
Lapisan
tanduk yaitu lapisan kulit ari yang paling luar dan merupakan lapisan mati
sehingga mudah mengelupas, tidak memiliki inti, dan mengandung zat keratin.
Lapisan ini akan selalu baru, jika mengelupas tidak akan terasa sakit atau
mengeluarkan darah karena tidak terdapat pembuluh darah dan saraf.
· Lapisan
Malpighi
Lapisan
malpighi merupakan kulit ari yang berada di bawah lapisan kulit tanduk. Lapisan
ini tersusun dari sel-sel hidup yang selalu membelah diri. Pada lapisan ini
terdapat pembuluh kapiler yang berperan untuk penyampaian nutrisi. Sel-sel yang
hidup tersebut mengandung melanin. Melanin adalah pigmen sel yang mewarnai
kulit dan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar
matahari. Produksi melanin akan meningkat jika terlalu banyak mendapatkan sinar
matahari sehingga warna kulit akan menjadi lebih gelap. Pigmen lainnya adalah
keratin. Jika pigmen keratin dan melanin bergabung, maka warna kulit menjadi
kekuningan. Bila lapisan malpighinya tidak mengandung pigmen, maka orang
tersebut dinamakan albino. Setiap orang memiliki pigmen yang berbeda-beda
sehingga ditemukan bermacam-macam warna kulit seperti warna putih, sawo matang,
kuning langsat, dan hitam.
2) Dermis
(Kulit Jangat)
Kulit
jangat atau dermis merupakan lapisan kedua dari kulit. Batas dengan epidermis
dilapisi oleh membran basalis. Dermis lebih tebal dari pada epidermis. Dermis
mempunyai serabut elastik yang memungkinkan kulit merenggang pada saat orang
bertambah gemuk, dan kulit bergelambir pada saat orang menjadi kurus.
Pada
lapisan dalam dermis akan ditemui:
Pembuluh
kapiler, berfungsi untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit.
Kelenjar keringat (glandula sudorifera), tersebar diseluruh kulit dan berfungsi
untuk menghasilkan keringat. Kelenjar minyak (glandula sebaceae), berfungsi
untuk menghasilkan minyak supaya kulit dan rambut tidak kering dan mengkerut.
Kantong rambut, memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar minyak rambut.
Pada saat dingin dan rasa takut, rambut yang ada di tubuh kita terasa berdiri.
Hal ini disebabkan karena di dekat akar rambut terdapat otot polos yang
berfungsi menegakkan rambut. Kumpulan saraf rasa nyeri, saraf rasa panas, saraf
rasa dingin, dan saraf sentuhan.
3) Jaringan
Ikat Bawah Kulit
Jaringan
ikat bawah kulit berada di bawah dermis. Jaringan ini tidak memiliki pembatas
yang jelas dengan dermis, sebagai patokannya adalah mulainya terdapat sel
lemak. Pada lapisan kulit ini banyak terdapat lemak. Apa fungsi dari lapisan
lemak tersebut? Lapisan lemak berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap
benturan, menahan panas tubuh, dan sebagai sumber energi cadangan.
Kamu
telah mengenal bagian-bagian dari kulit. Tahukah kamu apa fungsi dari kulit?
Selain sebagai tempat pengeluaran, kulit juga berfungsi sebagai pengatur suhu
tubuh, tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D, tempat menyimpan
kelebihan lemak, sebagai pelindung, dan indera peraba. Dengan adanya berbagai
jaringan yang terdapat di dalamnya, maka kulit dapat berfungsi sebagai:
· Indra
peraba dan perasa. Pada lapisan dermis terdapat kumpulan saraf yang bisa
menangkap rangsangan berupa suhu, nyeri, dan tekanan. Rangsangan tersebut akan
disampaikan ke otak sebagai pusat informasi sehingga kita dapat mengetahui apa
yang kita sentuh.
· Pelindung
tubuh terhadap luka dan kuman. Kulit melindungi tubuh dari gangguan fisik
berupa tekanan, dan gangguan yang bersifat kimia. Selain itu, kulit juga
melindungi tubuh dari gangguan yang bersifat biologis, seperti serangan bakteri
dan jamur. Kulit juga menjaga tubuh supaya tidak kehilangan banyak air dan
melindungi tubuh dari sinar ultraviolet.
· Tempat
pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet cahaya
matahari. Di dalam kulit terdapat provitamin D yang dapat diubah menjadi
vitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet matahari pada waktu pagi hari.
Vitamin D sangat penting untuk pembentukan tulang.
· Penyimpan
kelebihan lemak. Kulit dan jaringan bagian bawah bekerja sebagai tempat
penyimpanan air. Jaringan adipose di bawah kulit sebagai tempat penyimpanan
lemak. Cadangan lemak dapat dibakar sehingga menghasilkan panas dan energi
untuk mengatasi udara dingin. Untuk itulah, biasanya orang yang
memiliki banyak lemak atau orang gemuk lebih tahan dengan udara dingin.
· Pengatur
suhu tubuh. Pada waktu tubuh dalam keadaan panas, pembuluh darah akan melebar
dan mengeluarkan panas ke udara, dan air banyak dikeluarkan dalam bentuk
keringat. Demikian suhu tubuh akan turun. Cara pelepasan panas dari kulit bisa
juga terjadi dengan pengaliran panas dari benda yang disentuh, misalnya
menyentuh pakaian.
c. Paru-paru
(Pulmo)
Pembahasan
tentang organ paru-paru sudah banyak dibahas pada pokok bahasan sistem
pernapasan. Selain berfungsi sebagai alat pernapasan, paru-paru juga berfungsi
sebagai alat ekskresi. Paru-paru adalah organ yang bertindak sebagai alat
pernapasan. Selain itu paru-paru juga bertindak sebagai alat ekskresi dengan
mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Kedua zat ini harus dikeluarkan supaya
tidak mengganggu fungsi tubuh. Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan
bagian bawahnya menempel pada diafragma. Paru-paru termasuk organ pengeluaran
karena udara pernapasan yang dikeluarkan mengandung karbondioksida dan air yang
dihasilkan dari kegiatan sel. Keluarnya air bisa dilihat ketika kamu bernapas
dalam udara dingin berupa kabut. Setiap hari tubuh melepaskan kurang lebih 350
ml air dalam bentuk uap air melalui sistem pernapasan.
Karbondioksida dan uap air berdifusi dari permukaan alveolus paru-paru yang
lembab. Pada manusia paru-paru merupakan satu-satunya organ ekskresi bagi CO2.
Air yang dibuang melalui paru-paru berasal dari aktivitas metabolisme yang
merupakan zat buangan dari respirasi. Asal dan jumlah air yang dikeluarkan dari
paru-paru tidak begitu penting karena tubuh mengandung air yang jumlahnya
relatif banyak.
d. Hati
(Hepar)
Hati
merupakan kelenjar terbesar pada manusia, warnanya merah tua, dan beratnya
sekitar 2 kg pada orang dewasa. Hati dapat dikatakan sebagai alat sekresi
dan ekskresi. Mengapa hati dapat dikatakan sebagai alat sekresi? Hati
menghasilkan empedu. Oleh karena itu, hati sebagai alat sekresi. Hati dikatakan
sebagai alat ekskresi karena empedu yang dikeluarkan mengandung zat sisa yang
berasal dari sel darah merah yang rusak dan dihancurkan di dalam limpa. Intinya
ialah hati mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dibuat mudah untuk
ekskresi kedalam empedu dan urine.
Di
dalam hati, sel-sel darah merah akan dipecah menjadi hemin dan globin. Hemin
akan diubah menjadi zat warna empedu, yaitu bilirubin dan biliverdin. Zat warna
empedu keluar bersama feses dan urine, dan akan memberi warna pada feses dan
urine manjadi berwarna kuning. Hati ikut berperan dalam sistem pengeluaran
karena sel-sel hati berfungsi sebagai tempat perombakan sel-sel darah
merah dan menguraikan hameglobin sehingga menghasilkan zat warna
empedu (bilirubin). Zat warna empedu ini dikeluarkan ke dalam urin dan feses.
Hati juga berperan dalam pembentukan urea dari amonia, yang kemudian
dikeluarkan lewat ginjal bersama urin.
· Menghasilkan
getah empedu
Getah
empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung di
dalam kantung empedu kemudiandisalurkan ke usus 12 jari. Getah empedu pada
dasarnya terdiri atas dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna empedu.
Garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan yaitu untuk mengemulsi
lemak. Sedangkan zat warna empedu tidak berfungsi sehingga harus diekskresikan.
Zat warna empedu yang diekskresikan ke usus 12 jari, sebagian menjadi
sterkobilin, yaitu zat yang mewarnai feses dan beberapa diserap kembali oleh
darah dibuang melalui ginjal sehingga membuat warna pada urine yang disebut
urobilin. Kedua zat ini mengakibatkan warna feses dan urine kuning kecoklatan.
· Menghasilkan
urea
Urea
adalah salah satu zat hasil perombakan protein. Karena zat ini beracun bagi
tubuh maka harus dibuang keluar tubuh. Dari hati urea diangkut ke ginjal untuk
dikeluarkan bersama urine. Selain berfungsi sebagai alat pengeluaran, hati juga
mempunyai fungsi lain yang berguna bagi tubuh antara lain:
a) Menyimpan
gula dalam bentuk glikogen,
b) Menawarkan
racun,
c) Membuat
vitamin A yang berasal dari provitamin A,
d) Mengatur
kadar gula dalam darah,
e) Membuat
fibrinogen serta protombin,
f) Menghasilkan
zat warna empedu, dan
g) Tempat
pembentukan urea.
v Kelainan
dan Penyakit pada Sistem Eksresi
· Penyakit
pada ginjal
a) Diabetes
Melitus (kencing manis); Penyakit ini ditandai oleh adanya kandungan gula yang
tinggi dalam darah dan zat-zat keton serta asam akibat kekurangan hormon
insuli.
b) Diabetes
insipidus; merupakan penyakit yang ditandai sengan pengeluaran urine yang
berlebihan karena kekurangan hormon antidiuretik (ADH).
c) Batu
Ginjal; penyakit yang disebabkan oleh adanya endapan garan kalsium, fosfat,
atau asam urat urine di dalam rongga ginjal, salauran ginjal atau di dalam
kandung kemih.
d) Gagal
ginjal; suatu penyakit dimana fungsi ginjal menurun secara perlahan hingga
ginjal tak mampu lagi berfungsi dan menyebabkan penimbunan limbah metabolisme
di dalam darah.
e) Albuminuria;
adalah penyakit yang ditandai oleh adanya molekul albumin dan protein laindalam
urine.
f) Hematuria
dan nefritis ; penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine.
· Penyakit
pada hati
a) Hepatitis
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang dan menyebabkan
peradangan sertamerusak sel-sel hati.
b) Sirosis;
penyakit hati kronis dan menyebabkan guratan pada hati sehingga hati menjadi
tidak berfungsi.
· Penyakit
pada paru-paru
a) TBC
yaitusuatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Micobacterium
tuberkulosis
b) Asma
atau sesak napas yaitu kelainan karena penyumbatan saluran pernapasan
c) Kanker
paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang salah satunya disebabkan oleh kebiasaan
merokok.
d) Empisema,
yaitu penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darah dalam paru-paru
terisi udara.
· Penyakit
pada kulit
a) Kanker
kulit, yaitu penyakit yang disebabkan oleh sinar ultraviolet
b) Psioriasisyaitu
penyakit dengan gejala antara lain kulit kemerahan dan bersisik
c) Skabies
yaitu penyakit yang disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil
d) Jerawat,
yaitu gangguan umum yang bersifatkronis pada kelenjar minyak
e) Eksim
yaitu penyakit kulit yang disebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan dan
bersisi
E. Kesimpulan
Ekskresi
adalah proses pembebasan sisa-sisa metabolisme dari tubuh. Alat-alat tubuh yang
berfungsi dalam hal ekskresi secara bersama-sama disebut sistem ekskresi.
1.
Sistem Ekskresi Pada Hewan
Hewan
juga melakukan metabolisme untuk melakukan aktifitas kehidupan.Metabolisme
menghasilkan zat yang harus diekskresikan dari tubuh. Setiap hewan memiliki
cara yang berbeda untuk mengekskresikan sisa metabolisme. Pada hewan
invertebrata belum terdapat sistem ekskresi.Akan tetapi, sisa-sisa metabolisme
harus dikeluarkan dari dalam tubuh organisme. Untuk itu, hewan invertebrata
memiliki alat dan cara ekskresi tersendiri.
Alat
ekskresi yang utama pada vertebrata adalah ginjal (ren).
2.
Sistem Ekskresi Pada Manusia
Tubuh
manusia mempunyai beberapa sistem ekskresi, diantaranya Ginjal merupakan alat
tubuh yang mempunyai fungsi spesifik untuk ekskresi sisa metabolisme yang
mengandung nitrogen.Banyak sedikitnya urin seseorang yang dikeluarkan tiap
harinya dipengaruhi oleh zat-zat diuretik, suhu, volume larutan dan emosi.
Ginjal manusia dapat mengalami gangguan dan kelainan, antara lain karena
serangan bakteri, tumor, abnormalitas bentuk ginjal, atau pembentukan batu
ginjal. Kelainan dan gangguan fungsi ginjal antara lain nefritis, batu ginjal,
albuminuria, glikosuria, hematuria, ketoses, diabetes melitus, diabetes
insipidus.