A.Identitas
Nama
: Rio Dayu Saptaji
NPM
:15320069
Prodi
: Pendidikan biologi
Kelas
: B
Mata kuliah : Telaah biologi
Dosen pengampau : Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan Agil Lepiyanto
,M.Pd
Pertemuan : 12
B.Pengantar
Assalamualaikum
wr,wb
Dengan mengucap syukur alhamdullilah atas kehadirat allah subhanahu wat’ala
yang telah memberikan rahmat karunianya, kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan hasil ringkasan materi Telaah Biologi Smp.
Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai bukti bahwa saya telah
melaksanakan dan menyelesaikan tugas ringkasan Materi Telaah Biologi Smp
Pertemuan ke-12 tentang
Pewarisan
Sifat.
Saya menyadari bahawa penyusunan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
Harapan saya semoga penyusunan jurnal yang memuat pengetahuan yang didapat
selama pertemuan ke- matakuliah Telaah Biologi Smp.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
C. Subtansi Kajian
1.Kromosom dan Gen
2. Hukum Penurunan Sifat Mendel
3.Cara
Mencari Jumlah dan Macam Gamet
4. Penurunan Sifat Pada Manusia
4. Penurunan Sifat Pada Manusia
D. Review
Pembelajaran

1.
Kromosom dan Gen
Gen ialah suatu substansi
kimia dalam kromosom yang bertanggung jawab terhadap pewarisan sifat organisme.
Gen berperan untuk menentukan pewarisan sifat seperti rasa, warna, dan bentuk.
Gen terdapat di dalam kromosom, dan menempati tempat-tempat tertentu yaitu di
dalam lokus-lokus kromosom
Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel
pada semua makhluk hidup, kromosomberbentuk deret panjang molekul yang
disusun oleh DNA dan protein-protein.
2. Hukum Penurunan Sifat Mendel
Salah
satu percobaan yang dilakukan Mendel adalah meyilangkan tanaman kacang kapri
berbiji bulat galur murni dengan tanaman kacang kapri berbiji
keriput galur murni dan sebaliknya.Galur murni (pure
line) adalah tumbuhan yang melakukan penyebukan sendiri dan
menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat seperti induknya meskipun ditanam
ulang beberapa kali, dan memiliki pasangan gen (alel) yang sama, yaitu dominan
saja atau resesif saja. Ada juga pendapat yang menyatakan galur murni adalah
suatu populasi yang terdiri dari individu-individu yang genetisnya sama
(homozigot) akibat dari kawin silang dalam (inbreeding) atau perkawinan
keluarga. Kedua pendapat diatas memiliki satu kesaman yaitu pada susunan
genetisnya yang homozigot. Adapun hipotesa yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
1. Pada
setiap organisme ada sepasang faktor yang mengendalikan sifat tertentu.Sepasang
faktor tersebut sekarang disebut gen.
2. Gen-gen
yang bersifat dominan akan mengalahkan gen-gen yang bersifat resesif. Prinsip
dominan tersebut ditunjukkan dengan tanaman kacang kapri (F1) yang bergenotipe
Mm tampak berbunga merah.
3. Keturunan
pertama (F1) dengan genotipe Mm, menghasilkan dua macam gamet yang berjumlah
sama. Misalnya: jika dihasilkan 50 serbuk sari, 25 sebuk sari memiliki genotipe
M dan 25 serbuk sari yang lain memiliki genotipe m. Demikian juga pada sel
telurnya. Hal ini terjadi karena pada waktu pembentukkan sel gamet pasangan gen
Mm memisah secara bebas. Akibatnya masing-masing sel kelamin (sebuk sari atau
sel telur) hanya memperoleh satu gen, yaitu M atau m. Peristiwa ini untuk
selanjutnya disebut dengan prisip pemisahan secara bebas.
4. Dari
hipotesa di atas, Mendel selanjutnya merumuskan sebuah prinsip yang berkaitan
dengan pewarisan sifat, yang selanjutnya disebut dengan hukum Mendel
(Mendelisme), sebagai berikut :
Prinsip
berpisah secara bebas (segregasi). Selama pembentukkan gamet, tiap alel
diturunkan secara bebas kepada setiap gamet. Ini terjadi pada persilangan
monohibrid
b. Hukum
Mendel - II.
Prinsip
berpasangan (penggabungan) gen secara bebas. Selama pembentukkan gamet dihibrid
F1, pasangan alel akan mencari pasangan yang bukan alelnya. Misalnya, dari
persilangan induk dengan dua sifat beda (dihibrid) diperoleh F1dengan genotipe
BbKk. Dalam pembentukkan gametnya B tidak akan berpasangan dengan b melainkan B
akan berpasangan dengan K atau k sehingga gamet yang terbentuk BK, Bk, bK, dan
bk.
Ø MONOHIBRID
Monohibrid
atau monohibridisasi ialah suatu persilangan pembastaran dengan satu sifat
beda. Monohibrid pada percobaan Mendel adalah persilangan antara ercis tinggi
dan ercis berbatang pendek. Untuk mengetahui bahwa suatu gen bersifat dominan
maka harus dilakukan monohibridisasi antara individu yang memiliki sifat gen
tersebut dengan sifat kontrasnya (alelnya) yang sama-sama bergalur murni . Jika
fenotif F1 sama dengan sifat gen yang diuji tadi, berarti jelaslah bawah sifat
itulah yang dominan.
Perhatikan
diagram monohibrid antara ercis berbatang tinggi dengan ercis bertang pendek
sebagai berikut.
Parental
(P1)
:
♂ TT (tinggi)
>< ♀ tt (pendek)
Gamet
:
T
t
Filial
1
:
Tt (tinggi)
Bila
F1 disilangkan dengan sesamanya (F1) maka :
♂Tt (tinggi)
>< ♀Tt (tinggi)
Gamet:
T, t
T,t
Pada
F2
T
|
t
|
|
T
|
TT
(tinggi)
|
Tt
(tinggi)
|
t
|
Tt
(tinggi)
|
tt
(pendek)
|
Keterangan:
T:
merupakan simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi
t:
merupakan simbol untuk gen yang menentukan batang pendek
Dengan
membuat tabel seperti di bawah ini, dapat kita ketahui bahwa sifat batang
tinggi (T) dominan terhadap sifat batang pendek (t).
Fenotif
|
Genotif
|
Jumlah
genotif
|
Perbandingan
Fenotif
|
Tinggi
Pendek
|
TT
Tt
Tt
|
1
2
1
|
3
1
|
Jika
kita amati pada pembentukan gamet dari tanaman heterozigot (F1) ternyata
ada pemisahan alel sehingga ada gamet dengan alel T dan ada gamet dengan alel
t. Prinsip pembentukan gamet pada genotip induk yang heterozigot dengan
pemisahan alel tersebut dikenal dengan Hukum 1 Mendel yang disebutHukum
segregasi (pemisahan) secara bebas.
Jika
sifat gen dominan tidak penuh (intermediat), maka fenotif individu F1 tidak
seperti salah satu fenotif induk galur murni, melainkan mempunyai sifat fenotif
diantara kedua induknya. Demikian pula perbandingan fenotif F2-nya tidak 3 : 1,
melainkan 1 : 2 : 1, sama dengan perbandingan genotif F2-nya. Contoh
persilangan antara Mirabilis jalapamerah galur murni (MM) dengan tanaman
bunganMirabilis Jalapa putih galur murni (mm). Buatlah diagram
persilangannya!
Ø DIHIBRID
Dihibrid
atau dihibridisasi ialah suatu persilangan (pembastaran) dengan dua sifat beda.
Untuk membuktikan Hukum II Mendel yang dikenal dengan Prinsip
berpasang-pasangan secara bebas, Mendel melakukan eksperimen dengan
membastarkan tanaman Pisum sativumbergalur murni berbiji kisut,
berwarna hijau. Gen B (bulat ) dominan terhadap b (kisut), dan K (kuning)
dominan terhadap k (hijau) sebagai berikut.
Skema
persilangan
P1
:
BBKK (bulat, kuning)
>< bbkk (keriput hijau)
Gamet:
BK
bk
F1:
BbKk (bulat kuning)
Jika
F1 disilangkan dengan sesamanya,
BbKk (bulat kuning >< BbKk
(bulat kuning)
Gamet:
BK, Bk, bK, dan
bk
BK, Bk, bK, dan bk
F2:
BK
|
Bk
|
bK
|
bk
|
|
BK
|
BBKK
1
|
BBKk
2
|
BbKK
3
|
BbKk
4
|
Bk
|
BBKk
5
|
BBkk
6
|
BbKk
7
|
Bbkk
8
|
bK
|
BbKK
9
|
BbKk
10
|
bbKK
11
|
bbKk
12
|
bk
|
BbKk
13
|
Bbkk
14
|
bbKk
15
|
bbkk
16
|
Fenotif
pada F2:
a. bulat,
kuning : No. 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13
b. Bulat,
hijau: No. 6, 8, 14
c. Kisut
kuning: No. 11, 12, 15
d. Kisut
hijau: No. 16
Rasio
Fenotif:
Bulat
kuning : bulat hijau : kisut kuning : kisut hijau = 9 : 3 : 3 :1
Rasio
Genotif:
BBKK
: BBKk : BbKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk = 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 1
: 2 : 2 : 1
Jika
prinsip-prinsip Mendel tersebut kita jadikan 4 prinsip, maka dapat kita
simpulkan sebagai berikut:
· Prinsip
hereditas : menyatakan bahwa pewarisan sifat-sifat organisme dikendalikan
oleh faktor menurun (gen). Setiap individu yang berkembang dari zigot merupakan
hasil dari persatuan gamet-gamet, yaitu gamet jantan (spermatozoon ) dan gamet
betina (ovum). Melalui gamet –gamet inilah informasi genetik dari kedua orang
tua (induk) diturunkan kepada individu yang dibentuknya.
· Prinsip
segregasi bebas: pada pembentukan gamet, pasangan gen memisah secara bebas
sehingga tiap gamet mendapatkan salah satu gen dari pasangan alel tadi.
· Prinsip
berpasangan bebas: pada pembuahan (fertilisasi), gen-gen dari gamet
jantan maupun gen-gen dari gamet betina akan berpasangan secara bebas.
· Prinsip
dominansi penuh atau tidak penuh (intermediat): fenotip (pengaruh) gen dominan
akan terlihat menutupi pengaruh gen resesif. Sedangkan pada prinsip dominasi
tidak penuh fenotip gen pada individu heterozigot berada di antara pengaruh
kedua alel gen yang menyusunnya.
3. Cara Mencari Jumlah dan Macam Gamet
Misalnya
disilangkan:
P
: Aa Bb Cc Dd Ee x aa bb Cc DD ee
Lihatlah
induk pertama, gamet yang dibentuk ada 32, sedangkan induk satunya hanya
membentuk 2 gamet. Ingat bahwa mencari gamet menggunakan rumus 2n, dimana n adalah
jumlah alel yang heterozigot. Jadi total keturunan adalah 32 x 2 = 64. Lah,
terus jumlah genotifnya berapa? Ya 64, karena jumlah genotif = jumlah
keturunan.
Untuk mencari
macam genotifnya dengan cepat perhatikan skema di bawah ini.
Jika
disilangkan antara alel Aa dengan aa, maka keturunannya adalah Aa dan aa (ingat
prinsip dasar persilangan monohibrid). Kalau gak ngerti maksudnya baca dulupersilangan antar alel. Perhatikan bahwa macam
genotifnya ada dua yaitu Aa dan aa. Sekarang lihat persilangan alel Cc
dengan Cc, keturunannya adalah CC, 2Cc, dan cc. Perhatikan bahwa ada 3 macam genotif
dengan jumlah genotif 4.
Nah jika semua alel
disilangkan, hasilnya tampak seperti di atas.
Lihatlah angka yang menunjukkan
macam genotif hasil
persilangan antar alel
tersebut. Untuk memperoleh macam genotif
yang terbentuk, tinggal kalikan saja angka-angka tersebut. Jadi yang
kita peroleh adalah 2 x 2 x 3 x
2 x 2 = 48.
4. Penurunan Sifat Pada Manusia
Manusia
mempunyai 23 pasang kromosom yang terdiri dari autosom (kromosom tubuh dan
gonosom (kromosom kelamin). Maka rumus kromosom pada pria adalah 22AAXY dan
pada wanita 22AAXX. Rumus tersebut artinya manusia memiliki 22 pasang autosom
dan sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin (gonosom/kromosom seks).
Jadi kromosom seks ada dua jenis, yaitu XY untuk pria dan XX untuk wanita.
1. Pewarisan
Sifat yang Terpaut dalam Kromosom Seks
Gen
yang bertempat pada kromosom seks disebut gen terpaut seks. Sifat gen yang
terpaut dalam seks sifatnya bergabung dengan jenis kelamin tertentu dan
diwariskan bersama kromosom seks. Umumnya gen terpaut seks terdapat pada
kromosom X, tetapi ada juga yang terpaut pada kromosom Y.
a. Buta warna
Orang
yang menderita buta warna tidak dapat membedakan warna-warna tertentu, buta
warna merah hijau, tidak mampu membedakan warna merah dan hijau. Buta warna ini
dikendalikan oleh gen resesif. Gen ini terpaut dalam kromosom X. Terdapat 5
kemungkinan genotipe, yaitu:
· XC XC :
wanita normal
· Xc Xc :
wanita buta warna
· XC Xc :
wanita pembawa buta warna/karier
· XC Y
: pria normal
· Xc Y
: pria buta warna
Wanita
karier atau pembawa artinya wanita yang secara fenotipe normal tetapi secara
genotipe dia membawa alel sifat resesif untuk buta warna
b.Hemofilia
Hemofilia
merupakan kelainan dimana seseorang darahnya tidak dapat/sulit membeku bila
luka. Luka kecil pun dapat menyebabkan penderita meninggal karena terjadi
pendarahan yang terus-menerus. Gen yang mengendalikan sifat ini adalah gen
resesif dan terpaut dalam kromosom X. Dalam keadaan homozigot resesif gen ini
bersifat letal (menimbulkan kematian).
Beberapa kemungkinan susunan genotype adalah:
Beberapa kemungkinan susunan genotype adalah:
· XH XH :
wanita normal
· Xh Xh :
wanita hemofilia bersifat letak
· XH Xh :
wanita pembawa/karier
· XH Y
: pria normal
· Xh Y
: pria hemofilia
2. Penurunan
Sifat Golongan Darah Sistem A, B, O
Untuk
mengetahui kemungkinan susunan genotipe dari golongan darah sistem A, B, O,
perhatikan Tabel berikut ini.
Kesimpulan
Gen ialah
suatu substansi kimia dalam kromosom yang bertanggung jawab terhadap pewarisan
sifat organisme.Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap
inti sel pada semua makhluk hidup,kromosom berbentuk deret panjang molekul
yang disusun oleh DNA dan protein-protein. Hukum penurunan sifat mendel ada 2
yaitu hukum mendel 1 dan hukum mendel 2. Untuk mencari jumlah gamet dengan cara
melihat induk pertama kemudian menyilangkan anatara alel. Penurunan sifat pada
manusia berhubungan dengan kromosom seks, yaitu hemofilia, golongan darah dan
buta warna.