A.Identitas
Nama
: Rio Dayu Saptaji
NPM
:15320069
Prodi
: Pendidikan biologi
Kelas
: B
Mata kuliah
: Telaah biologi
Dosen pengampau : Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan Agil Lepiyanto
,M.Pd
Pertemuan : 10
B.Pengantar
Assalamualaikum
wr,wb
Dengan mengucap syukur alhamdullilah atas kehadirat allah subhanahu wat’ala
yang telah memberikan rahmat karunianya, kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan hasil ringkasan materi Telaah Biologi Smp.
Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai bukti bahwa saya telah
melaksanakan dan menyelesaikan tugas ringkasan Materi Telaah Biologi Smp
Pertemuan ke-10 tentang
Sistem
Reproduksi.
Saya menyadari bahawa penyusunan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
Harapan saya semoga penyusunan jurnal yang memuat pengetahuan yang didapat
selama pertemuan ke- matakuliah Telaah Biologi Smp.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
C. Subtansi
Kajian
1. Organ-organ penyusun sistem reproduksi
2. Penyakit pada
siatem reproduksi manusia
3.beberapa
upaya pencegahan
D. Review
Pembelajaran
Organ-organ
Penyusun Sistem Reproduksi Manusia

1. Organ
reproduksi pria
Secara umum
organ reproduksi pria terdiri atas testis, skrotum, vas deferens, kantong
sperma, epididimis, kelenjar prostat, urertra, dan penis. Berikut fungsi dari
bagian-bagian organ reproduksi pada pria.
Ø Testis
Testis berjumlah 1 pasang dan terletak di bawah rongga pelvis. Fungsi testis adalah untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya tumbuhnya kumis, suara membesar, dada bidang, dan lain-lain.
Testis berjumlah 1 pasang dan terletak di bawah rongga pelvis. Fungsi testis adalah untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya tumbuhnya kumis, suara membesar, dada bidang, dan lain-lain.
Ø Skrotum
Skrotum memiliki struktur yang berlipat-lipat dan berwarna gelap. Skrotum dapat mengkerut dan mengendur yang dipengaruhi oleh suhu. Fungsi skrotum adalah untuk tempat bergantungnya testis.
Skrotum memiliki struktur yang berlipat-lipat dan berwarna gelap. Skrotum dapat mengkerut dan mengendur yang dipengaruhi oleh suhu. Fungsi skrotum adalah untuk tempat bergantungnya testis.
Ø Epididimis
Epididimis adalah saluran yang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum. Fungsi dari epididimis adalah sebagai tempat pematangan dan penyimpanan sperma.
Epididimis adalah saluran yang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum. Fungsi dari epididimis adalah sebagai tempat pematangan dan penyimpanan sperma.
Ø Vas
deferens
Vas deferens merupakan kelanjutan dari epididimis. Fungsi dari vas deferens adalah untuk menyalurkan sperma ke uretra dan sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.
Vas deferens merupakan kelanjutan dari epididimis. Fungsi dari vas deferens adalah untuk menyalurkan sperma ke uretra dan sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.
Ø Vesikula
seminalis
Vesikula seminalis berfungsi untuk menyediakan sumber energi bagi sperma.
Vesikula seminalis berfungsi untuk menyediakan sumber energi bagi sperma.
Ø Kelenjar
prostat
Fungsi dari kelenjar ini adalah menghasilkan cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.
Fungsi dari kelenjar ini adalah menghasilkan cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.
Ø Uretra
Uretra merupakan kelanjutan dari vas deferens. Fungsi dari uretra adalah untuk menyalurkan sperma dan urine menuju ke luar tubuh.
Uretra merupakan kelanjutan dari vas deferens. Fungsi dari uretra adalah untuk menyalurkan sperma dan urine menuju ke luar tubuh.
Ø Penis
Penis merupakan organ reproduksi luar pada pria yang berfungsi sebagai alat kopulasi. Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada kepala penis terdapat preputium, yaitu kulit yang menutupi kepala penis yang diambil saat melakukan sunat.
Penis merupakan organ reproduksi luar pada pria yang berfungsi sebagai alat kopulasi. Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada kepala penis terdapat preputium, yaitu kulit yang menutupi kepala penis yang diambil saat melakukan sunat.
2. Organ
reproduksi wanita
Organ
reproduksi pada wanita terdiri dari ovarium, oviduk,tuba fallopi, rahim,
serviks, vulva, dan vagina. Berikut fungsi dari bagian-bagian organ reproduksi
pada wanita.
Ø Ovarium
Ovarium terletak di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Setiap wanita memiliki 1 pasang ovarium. Fungsi dari ovarium adalah untuk pembentukan sel telur (ovum) dan menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron.
Ovarium terletak di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Setiap wanita memiliki 1 pasang ovarium. Fungsi dari ovarium adalah untuk pembentukan sel telur (ovum) dan menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron.
Ø Oviduk/tuba
fallopi atau saluran telur
Letaknya pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Oviduk berfungsi untuk menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik. Salah satu ujung oviduk bermuara di rahim, sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen.
Letaknya pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Oviduk berfungsi untuk menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik. Salah satu ujung oviduk bermuara di rahim, sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen.
Ø Rahim
Rahim disebut juga uterus. Rahim berbentuk seperti buah pear yang berongga dan berotot. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran panjang 7 cm dan 4 cm. Rahim bagian bawah mengecil dan dinamakan serviks uteri, sedangkan bagian yang besar disebut corpus uteri (badan rahim). Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin.
Rahim disebut juga uterus. Rahim berbentuk seperti buah pear yang berongga dan berotot. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran panjang 7 cm dan 4 cm. Rahim bagian bawah mengecil dan dinamakan serviks uteri, sedangkan bagian yang besar disebut corpus uteri (badan rahim). Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin.
Ø Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks berfungsi untuk jalan keluarnya janin dari uterus menuju vagina dan jalan spermatozoza menuju uterus. Serviks memproduksi cairan berlendir sehingga membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Pada saat akan terjadi persalinan, saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka.
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks berfungsi untuk jalan keluarnya janin dari uterus menuju vagina dan jalan spermatozoza menuju uterus. Serviks memproduksi cairan berlendir sehingga membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Pada saat akan terjadi persalinan, saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka.
Ø Vulva
Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Labia adalah lipatan yang berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terbagi menjadi dua bagian, yaitu labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir kecil). Klitoris terletak pada pertemuan antara kedua labia minora dan dasar mons pubis. Klitoris mengandung saraf sensorik dan pembuluh darah.
Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Labia adalah lipatan yang berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terbagi menjadi dua bagian, yaitu labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir kecil). Klitoris terletak pada pertemuan antara kedua labia minora dan dasar mons pubis. Klitoris mengandung saraf sensorik dan pembuluh darah.
3. Vagina
Vagina merupakan organ reproduksi luar yang berfungsi sebagai alat kopulasi pada wanita. Selain itu, vagina juga berfungsi sebagai jalan keluarnya bayi saat dilahirkan. Dalam vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar bartholini.
Vagina merupakan organ reproduksi luar yang berfungsi sebagai alat kopulasi pada wanita. Selain itu, vagina juga berfungsi sebagai jalan keluarnya bayi saat dilahirkan. Dalam vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar bartholini.
Penyakit pada
Sistem Reproduksi Manusia
1) Kanker
Vagina
Penyakit ini
hanya menyerang wanita saja. Kanker vagina sampai saat ini tidak diketahui
penyebabnya dan kemungkinan disebabkan oleh virus yang menyebabkan iritasi.
Upaya pengobatannya dapat dilakukan dengan kemoterapi dan bedah laser.
2) Gangguan
Menstruasi
Penyakit ini
Juga hanya menyerang wanita saja. Gangguan atau penyakit ini bisa berupa
amenore primer dan juga amenore sekunder. Amenore primer merupakan gejala
dimana menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun dan unsur seksual sekunder
juga tidak berkembang. Sementara itu, amenore sekunder adalah tidak proses
menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada wanita yang telah mengalami siklus
menstruasi sebelumnya.
3) Kanker
Serviks
Penyakit ini
menyerang wanita. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks (leher
rahim) yang hampir semuanya disebabkan oleh virus HPV (Human papilloma virus).
Gejala awal berupa pendarahan pada vagina yang baru muncul saat memasuki
stadium lebih jauh. Kanker serviks tidak menular. Penanganannya adalah dengan
pengangkatan uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan
kelenjar limfa panggul.
4) AIDS
Penyakit ini
menyerang baik pria maupun wanita. AIDS atau Acquired Immuno Deficiency
Syndrome adalah penyakit yang merusak sistem imun pada manusia dengan menyerang
sel darah putih. Sampai sekarang penyakit ini belum bisa disembuhkan bahkan
vaksinnya belum ditemukan sehingga sangat berbahaya dan mematikan. AIDS
disebabkan oleh virus HIV (Human immunodeficiency virus). Virus ini menular
lewat darah dan cairan kelamin baik melalui jarum suntik, ASI, maupun melalui
hubungan seksual.
5) Epididimitis
Penyakit ini
menyerang pria. Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang
disebabkan oleh infeksi atau karena terkena penyakit menular seksual (PMS).
Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu
testis.
6) Sifilis
Penyakit ini
menyerang pria. Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri
Treponema pallidium yang ditandai dengan berbagai gejala yaitu:
· Luka
pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir.
· Pembengkakan
getah bening pada bagian paha.
· Bercak-bercak
di seluruh tubuh.
· Tulang
dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh terutama pada bagian tangan dan telapak
kaki.
Gejala ini bisa
hilang walaupun bakteri masih terdapat di dalam tubuh. Bakteri ini dapat
menyerang otak hingga mengalami kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat menular
ke orang lain. Pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotik yang diberikan
segera.
7) Herpes
Genetalis
Herpes
merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes yang ditandai
dengan rasa gatal dan sakit di sekitar alat kelamin.
8) Hipogonadisme
Hipogonadisme
merupakan penyakit yang menyerang pria dan ditandai dengan penurunan fungsi
testis. Penyebab penyakit ini adalah adanya gangguan pada interaksi hormon yang
menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
Penanganan penyakit hipogonadisme adalah dengan terapi hormon.
9) Gonore
Penyakit gonore
atau yang biasa disebut kencing nanah disebabkan oleh bakteri. Gejala penyakit
ini adalah keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin, muncul rasa
panas, dan sering buang air kecil. Bakteri yang menyebabkan gonore dapat
menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan
dapat mengakibatkan kemandulan. Gonore dapat disembuhkan dengan penggunaan
antibiotik secara cepat.
10) Kanker
Ovarium
Kanker ovarium
merupakan kanker yang menyerang ovarium pada alat kelamin wanita. Gejala
penyakit ini tidak jelas namun biasanya ditandai oleh rasa pegal pada panggul,
perubahan fungsi saluran pencernaan, atau mengalami pendarahan abnormal pada
vagina. Kanker ovarium dapat ditangani dengan kemoterapi dan pembedahan.
11) Endometriosis
Endometriosis
merupakan penyakit dimana jaringan endometrium wanita berada di luar wilayah
rahim yaitu ovarium, oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita. Gejalanya
adalah nyeri pada bagian perut, pinggang sakit, dan rasa tidak nyaman
berlebihan saat menstruasi.
12) Kanker
Rahim
Kanker rahim
(uterus) adalah kanker yang sering terjadi di endometrium. Endometrium
merupakan tempat dimana janin tumbuh. Penyakit ini menyerang wanita yang
berusia diantara 60 sampai 70 tahun.
13) Keputihan
Ada 2 macam
keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila
lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja
dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut
dikatakan tidak normal.
14) Infeksi
Vagina
Infeksi ini
menyerang wanita usia produktif terutama yang telah menikah. Penyebabnya adalah
hubungan kelamin. Penyakit ini ditandai dengan keputihan dan timbul
gatal-gatal.
15) Hernia
Inguinal
Hernia Inguinal
merupakan gangguan atau kelainan yang ditandai dengan sebagian usus terdorong
menembus dinding abdominal dan masuk ke selangkangan atau skrotum. Kelainan ini
terlihat sebagai suatu pembengkakan di daerah selangkangan. Kelainan ini dapat
ditangani dengan cara pembedahan.
16) Kandida
Kandida
merupakan bermacam-macam jamur yang hidup di saluran pencernaan, saluran kemih,
dan genital. Jamur kandida yang biasa menyebabkan infeksi adalah Kandida
albikans. Gejala yang terjadi jika infeksi terjadi pada vagina adalah
gatal-gatal pada bagian kemaluan terutama pada malam hari serta keluarnya
cairan vagina berwarna pekat seperti keju sampai dengan keruh encer. Jamur ini
dapat menular melalui persetubuhan. Penyakit ini dapat ditangani dengan obat
anti jamur.
17) Penyempitan
Saluran Telur/Oviduk
Kelainan ini
merupakan faktor bawaan atau karena infeksi. Saluran telur yang sempit akan
menyulitkan sperma untuk mencapai bagian dalam oviduk. Akibatnya adalah terjadi
kesulitan dalam proses pembuahan.
18) Fibroadenoma
Fibroadenoma
merupakan tumor jinak yang ditandai dengan adanya benjolan kenyal pada payudara.
Penyakit ini dapat diobati dengan operasi.
19) Condyloma
Condyloma
merupakan gangguan yang ditandai dengan benjolan seperti bunga kol atau jengger
ayam. Penyakit ini dikenal sebagai kutil kelamin. Condyloma merupakan penyakit
menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Pengobatan
dapat dilakukan dengan obat oles, obat suntik, atau operasi.
20) Kanker
Prostat
Kanker prostat
merupakan kanker yang berkembang di bagian kelenjar prostat pada pria. Sel
kanker prostat dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya terutama pada tulang dan
lymph node. Ciri-ciri kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil, rasa
sakit di bagian prostat, impotensi, dan lainnya.
21) Pseudohermaphrodite
Kelainan ini
sangat langka. Pseudohermaphrodite merupakan kelainan dimana bentuk alat
kelamin seperti laki-laki dan perempuan namun tidak sempurna. Kelaminnya
memiliki penis yang sangat kecil namun tidak memiliki testis. Bahkan pada
beberapa bayi ditemukan jaringan testis dan ovarium. Penyakit ini adalah bawaan
sejak lahir.
22) Ejakulasi
Dini
Ejakulasi dini
merupakan gangguan dimana pria tidak dapat mengendalikan proses ejakulasi.
23) Impotensi
Impotensi
adalah gangguan pada laki-laki yang membuat penis tidak dapat melakukan ereksi.
Impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, faktor psikologis, atau emosional
seseorang.
24) Mikropenis
Mikropenis
merupakan kelainan pada laki-laki dimana penis berukuran di bawah rata-rata.
25) Vulvovaginatis
Vulvovaginatis
merupakan peradangan pada vulva dan vagina yang menyebabkan keputiha. Penyakit
ini disebabkan oleh berbagai mikroorganisme.
Beberapa Upaya
Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Upaya
pencegahan yang dapat dilakukan adalah
1. Setelah
buang air kecil atau besar
Usahakan untuk
selalu mencuci bagian luar alat kelamin dengan air dan sabun. Untuk wanita,
siramlah dengan air dengan arah depan ke belakang dan bukan sebaliknya. Hal ini
untuk mencegah masuknya kuman dari dubur ke vagina. Untuk pria, cukup hanya
membersihkan dengan air bersih.
2. Kebersihan
pakaian dalam
Sepatutnya
dalam sehari, minimal mengganti pakaian dalam sebanyak dua kali untuk menjaga
kebersihan. Selain itu pilihlah bahan celana dalam yang dapat mudah menyerap
keringat, karena jika tidak jamur bisa menempel di alat kelamin. Hindari untuk
saling bertukar pakaian dalam dengan orang lain bahkan itu keluarga sendiri,
karena setiap orang memiliki kondisi kelamin yang berbeda.
3. Menggunakan
toilet umum
Siramlah
sebelum menggunakan (flushing), hal ini untuk mencegah penularan jika ada
pengguna lainnya adalah penderita penyakit kelamin. Sebaiknya gunakan selalu
air yang keluar melalui keran atau tissu dan hindari penggunaan dari bak/ember,
karena menurut penelitian air yang tergenang di toilet umum mengandung 70%
jamur candida albicans (penyebab keputihan dan rasa gatal pada vagina).
4. Merawat
rambut yang tumbuh di sekitar alat kelamin
Hindari
membersihkan bulu di daerah kemaluan dengan cara mencabut karena akan ada
lubang pada bekas bulu kemaluan tersebut dan menjadi jalan masuk bakteri,
kuman, dan jamur. Selanjutnya dapat menimbulkan iritasi dan penyakit kulit.
Perawatan bulu itu disarankan untuk dirapikan saja dengan memendekkan, dengan
gunting atau dicukur tetapi sebelumnya menggunakan busa sabun terlebih dahulu
dan menggunakan alat cukur khusus yang lembut, dan sudah dibersihkan dengan
sabun dan air panas. Perlu diketahui setelah menggunakan simpan dalam tempat
yang bersih dan kering, jangan di tempat yang lembab dan jangan menggunakannya
secara bergantian bahkan dengan suami/isteri. Rambut-rambut tersebut berfungsi
untuk kesehatan alat kelamin, yaitu berguna untuk merangsang pertumbuhan
bakteri baik yang melawan bakteri jahat serta menghalangi masuknya benda asing
kecil ke dalam vagina, menjaga alat kelamin tetap hangat dan merupakan bantalan
ketika berhubungan seksual dan melindungi dari gesekan. Sehingga perlu rajin
menjaganya agar tidak menjadi sarang kutu dan jamur.
5. Pemakaian
pantyliner
Pemakaian
pantyliner tidak dianjurkan digunakan setiap hari, sebaiknya Pantyliner hanya
digunakan ketika keputihan. Akan lebih baik jika membawa celana dalam pengganti
daripada menggunakan pantyliner tiap hari.
6. Hindari
menggunakan celana dalam dan celana jeans yang sangat ketat
Memakai celana
dalam dan celana jeans yang terlalu ketat di wilayah selangkangan dapat
menyebabkan kulit susah untuk bernafas dan akhirnya dapat menyebabkan daerah
tersebut berkeringat, lembab, mudah terkena jamur dan teriritasi. Pemakaian
celana ketat itu bagi pria dapat membuat peredaran darah yang tidak lancar dan
membuat penis serta testis dalam keadaan panas. Panas yang berlebihan oleh
suhu, keringat dan pakaian yang terlalu ketat, dapat menurunkan kualitas
sperma.
7. Hindari
untuk menggunakan minyak wangi/parfum atau bedak menggunakan ke vagina
Vagina memiliki
tingkat keasaman sendiri yang sebaiknya tidak dirusak oleh masuknya
cairan-cairan yang mengandung bahan-bahan kimia yang tidak cocok untuk kultur
di permukaan atau di dalam vagina. Jika alat kelamin Anda terasa berbau tidak
enak, Anda harus memperbaiki cara Anda merawat dan membersihkannya, dan
tentunya bukan dengan cara menyemprotkan parfum.
8. Jangan
malas mengganti pembalut
Bagi para
wanita yang sedang menstruasi/haid untuk tidak malas mengganti pembalut karena
ketika menstruasi kuman-kuman mudah untuk masuk dan pembalut yang telah ada
gumpalan darah merupakan tempat berkembangnya jamur dan bakteri. Usahakan untuk
mengganti setiap 4 jam sekali, 2-3 kali sehari atau sudah merasa tidak nyaman.
Jangan lupa bersihkan vagina sebelumnya ketika mengganti pembalut.
9. Hindari
prilaku seks bebas
Tidak melakukan
Hubungan seksual dengan yang bukan pasangan yang sah. Kalau terpaksa melakukannya,
gunakan kondom. Berganti-ganti pasangan membuat Anda rentan pada penyakit
menular seksual dan HIV/AIDS. Bila pasangan sah nya menderita penyakit kelamin,
pergunakanlah kondom dan segeralah berobat bersama ke dokter.
10. Pemeriksaan
rutin
Usahakan untuk
selalu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.
Kesimpulan
Organ sistem
reproduksi dibagi menjadi 2 yaitu organ reproduksi pria dan wanita.
Bagian-bagian pada organ reproduksi pria dan wanita berbeda-beda dan memiliki
fungsi yang berbeda pula. Banyak sekali penyakit yang menyerang sistem
reproduksi manusia, seperti AIDS, kandida, kanker vagina, kanker prostat,
kanker rahim dan yang lain sebagainya