BIOTEKNOLOGI

A.    Identitas

    Nama                       : Ervina Agustin
    NPM                       : 15320042
    Prodi                       : Pendidikan biologi
    Kelas                       : B
    Mata kuliah             : Telaah biologi
    Dosen pengampau   : Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan Agil  Lepiyanto ,M.Pd
    Pertemuan               : 

B.     Pengantar
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr,wb
                                                 
Segala puji hanya milik Allah swt. atas segala limpahan rahmat, karunia dan kekuatan dari-Nya sehingga jurnal Telaah Biologi Smp “Bioteknologi” dapat diwujudkan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan pujian dan rasa syukur kepada-Nya. Selawat dan salam kepada Rasulullah saw. sebagai satu-satunya uswah dan qudwah dalam menjalankan aktivitas keseharian diatas permukaan bumi ini, juga kepada keluarga beliau, para sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa istiqamah meniti jalan hidup ini hingga akhir zaman dengan Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhoi Allah swt.
Terlalu banyak orang yang berjasa dan terlalu banyak orang yang mempunyai andil kepada penulis selama menyelesaikan makalah ini  Kepada mereka tanpa terkecuali, penulis mengucapkan terima kasih semoga menjadi ibadah dan amal jariyah. Amin.
Penulis menyadari bahwa penulisan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa, sistematika penulisan yang termuat di dalamnya. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan guna penyempurnaan.
Metro,Desember 2016
 Penyusun,

 Ervina Agustin













C.    Subtansi Kajian

1.             Penerapan Bioteknologi Sederhana
2.             Dampak Negatif Bioteknologi
3.             Usaha Mengatasi Dampak Penerapan Bioteknologi

D.    Review Pembelajaran
Bioteknologi Secara bahasa dapat diartikan yaitu Bio: makhluk hidup, teknologi : teknik yang diterapkan, jadi Biotekonologi adalah teknik yang diterapkan pada makhluk hidup. Namun bioteknologi juga dapat diartikan atau didefinisikan sebagai penggunaan organisme atau sistem hidup untuk memecahkan masalah atau untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat. Definisi tersebut memiliki arti bahwa sebenarnya manusia telah terlibat dengan bioteknologi sejak ribuan tahun lalu sebagai contoh dibidang pangan adalah pembuatan bir, roti, dan keju. pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru dibidang pertanian serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Dibidang medis penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan dengan penemuan vaksin dan, anti biotik, dan insulin meskipun jumlahnya yang masih terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Pada saat ini, bioteknologi berkembang sangat pesat terutama di negara-negara maju.Dengan pengetahuan yang tinggi, manusia dapat mengelola sumber daya alam menjadi suatu produk yang bernilai tinggi dengan bioteknologi.
Pengertian Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang menggunakan organisme atau mikroba untuk menghasilkan suatu senyawa kimia atau produk dengan aktivitas-aktivitas mikroba dan belum menggunakan enzim.
Pengertian Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang memanfaatkan biologi molekuler dan sel untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia.
 Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan organisme yang memiliki keunggulan secara genetik.


Penerapan Bioteknologi Konvensionel - Produk Makanan dari susu
Susu dapat diolah menjadi beberapa jenis makanan, antaralain seperti yoghurt, keju dan mentega.
1. Yoghurt

Yoghurt merupakan hasil fermentasi dari bahan dasar susu dengan bantuan dari bakteriLactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophius. Yoghurt merupakan salah satu jenis minuman yang lebih mudah dicerna apabila dibandingkan dengan susu yang masih asli. Yoghurt sangat baik untuk dikonsumsi oleh manusia, karena di dalam yoghurt terkandung banyak vitamin B kompleks yang tinggi dan juga mempunyai daya antibiotika yang dapat mencegah pembusukan dini pada usus halus manusia.
Proses pembuatan yoghurt sebagai berikut ini. Mula-mula, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya didinginkan hingga suhunya kira-kira 30 derajat celcius. Bakteri asam laktat kemudian ditambahkan pada susu. Kemudian, susu disimpan dalam wadah tertutup kurang lebih selama 1 hari (24 jam) dalam suhu kamar, yaitu antara 25 - 40 derajat celcius. Selama proses penyimpanan, pH akan turun menjadi 4.0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya, susu didinginkan dan dapat diberi gula secukupnya.

2. Keju

Keju diproduksi dengan cara menggunakan metode pengawetan susu. Keju ini sudah mulai diproduksi sejak zaman Yunani dan Romawi kuno. Keju terbuat dari bahan susu yang diasamkan dengan memanfaatkan bateri asam laktat. Adapun proses pembuatan keju adalah sebagai berikut. 
Susu dipanaskan pada suhu tertentu selama beberapa waktu untuk membunuh bakteri yang berbahaya (proses ini disebut dengan pasteurisasi). Setelah itu, susu tersebut ditambah dengan bakteri asam laktat, seperti lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermophillus, bakteri ini digunakan untuk mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam susu (asam laktat). 
Setelah itu, kemudian susu yang sudah ditambah dengan bakteri asam laktat, ditambah lagi dengan campuran enzim dengan kandungan utama kimosin (renin) untuk menggumpalkan susu sehingga terbentuk dadih susu. Bagian yang cair atau disebut whey dipisahkan dari bagian yang menggumpal. Dan bagian yang padat (dadih) diperas dan dipadatkan.
Selanjutnya, dadih diberi garam dan dibiarkan agar terjadi pematangan. Keju digolongkan berdasarkan kepadatannya. Kepadatan keju dipengaruhi oleh kelembaban. Makin kecil kelembapannya, makin besar kemampatan keju, sehingga keju semakin keras. Kepadatan keju ini juga dipengaruhi oleh mikrobia yang digunakan dalam proses fermentasi. 
Propioni bacterium dipergunakan dalam proses pembuatan keju keras, penicillium roqueforti digunakan dalam proses pembuatan keju setengah lunak, dan penicillium camemberti digunakan dalam produksi keju lunak. Enzim dari mikrobia ini akan mencerna protein dan lemak dadih menjadi asam amino dan asam lemak serta menambah aroma dan cita rasa dari keju.

3. Mentega

Mentega yang sering kita gunakan sehari-hari terbuat dari krim susu yang mana mentega ini memanfaatkan bakteri Streptococcus lactis, krim susu terus diaduk sampai tetesan-tetesan mentega yang berlemak memisah dari cairannya.

Penerapan Bioteknologi Konvensional - Produk Makanan Nonsusu

1. Tapai

Tapai yang sering kita temui dan kita makan adalah tapai yang terbuat dari ketan atau umbi-umbian seperti singkong. Bahan dasar yang berupa ketan sampai singkong ini kemudian akan mengalami fermentasi, dan akhirnya menjadi tapai.
Fermentasi tersebut dilakukan dengan bantuan ragi. Sebenarnya di dalam ragi terdapat berbagai macam jenis mikrobia. Tetapi yang paling banyak terkandung dalam ragi adalah mikrobia/jamur jenis Saccharomycer cereviceae. Jamur ini akan memecah glukosa pada singkong menjadi asam asetat, alkohol, energi dan karbon dioksida. Hal ini menjadikan tapai memiliki cita rasa yang khas.

2. Tempe dan Oncom

Tempe adalah salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia, selain harganya terjangkau juga kandungan gizi yang banyak terkandung dalam tempe. Tempe ini terbuat dari bahan dasar kedelai dengan bantuan ragi tempe yang berupa jamur Rhizopus sp.

Jamur yang digunakan untuk membuat tempe atau jamur Rhizopus sp. berfungsi untuk mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana (asam amino) yang mudah dicerna oleh manusia. Adapun oncom ada dua jenis, yaitu oncom merah dan hitam. Oncom merah terbuat dari bahan dasar ampas tahu yang ditambah dengan jamur Neurospora Crassa. Sementara itu, oncom hitam terbuat dari bungkil kacang tanah yang menggunakan jamur Rhizopus Oligosporus.

3. Roti




Bahan dasar untuk membuat roti adalah tepung terigu. Adonan tepung terigu difermentasikan dengan menambahkan ragi roti berupa yeast atau khmir (Saccharomyces Cereviceae). Adonan yang telah diberi yeast akan mengembang sehingga ukurannya menjadi lebih besar dari sebelumnya, teksturnya lembut dan tidak padat.

4. Kecap

Kecap merupakan salah satu penyedap ras yang pada umumnya berupa cairan hitam yang rasanya ada yang manis dan juga ada yang asin, kecap ini dibuat dari bahan dasar kedelai, terutama kedelai hitam. Kecap memanfaatkan jamur Aspergillus soyae dan Aspergilus wentii

5. Taoco

Taoco berbentuk seperti pasta berwarna kekuningan dan rasanya agak asin. Taoco dibuat dari bahas kedelai dengan memanfaatkan jamur Aspergillus oryzae. Taoco digunakan sebagai penyedap rasa makanan.

6. Nata de coco

Nata de coco memiliki tekstur yang kenyal menyerupai gel dan berwarna putih transparan. Nata de coco dibuar dari air kelapa. Untuk mengubah menjadi nata de coco, air kelapa ditambah dengan mikrobia yaitu bakteri Acetobacter xylinum. Mikrobia yang telah saya sebutkan di atas berguna untuk mengubah gula yang terkandung pada air kelapa menjadi selulosa. Selain terbuat dari air kelapa, ternyata nata juga ada yang terbuat dari sari nanas dan air kedelai. Nata yang terbuat dari sari nanas disebut nata de pina. Adapun nata dari air kedelai disebut naata de soya.

7. Sayuran fermentasi (acar)
Sayuran yang difermentasi akan menjadi acar.  Cara mengubah sayuran menjadi acar ini dapat digunakan berbagai jenis bakteri seperti Streptococcus sp, Lactobacillus sp, dan Pediococcus sp. Mikrobia yang telah saya sebutkan diatas memiliki kegunaan untuk mengubah gula dalam sayuran menjadi asam asetat. Asam asetat yang terbentuk dapat membatasi pertumbuhan mikrobia laian dan memberikan rasa yang khas pada sayuran fermentasi.
8. Minuman beralkohol
Minuman beralkohol bermacam-macam, sebagai contoh minuman yang dapat dikategorikan sebagai minuman beralkohol antara lain anggur, rum, wine dan sake. Minuman-minuman tersebut merupakan minuman hasil fermentasi. Dalam pembuatannya, ada lebih dari satu mikroorganisme yang berperan.
9. Sufu (Keju kedelai)
Sufu terbauat dari dadiih (curd) atau gumpalan protein kedelai (tahu) yang dapat terbentuk dengan bantuan aktivitas jamur. Mikrobia yang berperan dalam pembuatan sufu yaitu Mucor sufu. Namun, Actinomucor elegans, Mucor salvaticus, M. hiemalis, dan M, subbstilissimus. Namun, jenis jamur yang paling baik dan ekonomis untuk membuat sufu adalah Actinomucor elegans.

DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN BIOTEKNOLOGI
1. Dampak terhadap Lingkungan
Selain membawa keuntungan bagi manusia, aplikasi bioteknologi ternyata menimbulkan akibat buruk oleh penerapan teknologi tersebut. Contohnya, pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari proses pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam waktu cukup lama, limbah tersebut mengubah lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu dibiarkan mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan, kehidupan ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati. Selain meracuni organisme yang hidup di dalam air, limbah ini juga menimbulkan bau yang tidak enak. Untuk itu maka perlu ditangani secara baik agar tidak mencemari lingkungan.
2. Dampak Sosial
Produk minuman beralkohol seperti bir, anggur, wiski, dan air tape terkadang juga menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan. Dampak tersebut berupa kebiasaan meminum minuman beralkohol tersebut sehingga mabuk. Minuman beralkohol bila diminum dalam jumlah banyak bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak.
Alkohol juga bersifat candu. Orang yang sering minum alkohol dapat menjadi ketagihan dan sulit untuk meninggalkan kebiasaan minum minuman beralkohol. Walaupun tidak beracun, alkohol dapat menimbulkan angka kematian yang tinggi, misalnya pengemudi kendaraan yang dalam keadaan mabuk menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Alkohol yang terdapat dalam minuman beralkohol kadarnya bermacam-macam. Secara alami alkohol hasil fermentasi kadarnya 12-15 % karena pada larutan yang berkadar sebesar ini ragi akan mati. Tetapi melalui proses penyulingan dapat diperoleh alkohol sampai 95,5%.

USAHA MENGATASI DAMPAK PENERAPAN BIOTEKNOLOGI
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi/mengatasi akibat buruk penggunaan bioteknologi antara lain:
1. Penanganan limbah tempe, yang secara sederhana dapat dilakukan dengan cara:
a.  Menampung dan menyaring limbah/air limbah tempe ke dalam
sebuah bak. Kemudian bak ditutup agar tidak menimbulkan bau.
b.    Kemudian, mengalirkan air limbah yang sudah disaring ke bak pengumpul. Pada bak ini, air limbah yang berasal dari beberapa kali proses pembuatan tempe akan bercampur secara merata dan seragam.
c.   Terakhir, mengalirkan air limbah yang berasal dari bak penampung, ke bak kedap udara dan selanjutnya diendapkan selama 20 hari. Di dalam bak kedap udara, benda-benda (polutan) berat yang dapat membahayakan lingkungan diuraikan oleh mikroorganisme secara alami sehingga menjadi tidak berbahaya.
2.  Untuk minuman beralkohol dikenai cukai atau pajak yang tinggi sehingga
harganya mahal. Akibatnya tidak sembarang orang dapat mengonsumsi. Selain itu juga secara rutin diadakan penyitaan dan pemusnahan minum-minuman keras terutama yang berkadar alkohol tinggi.
3.  Di   beberapa   negara   untuk   mengurangi kecelakaan, pengemudi mobil di tes kadar alkohol dalam darahnya.

E.    Kesimpulan

     Bioteknologi adalah penggunaan makhluk hidup dan proses di dalamnya untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam bioteknologi memanfaatkan bakteri, ragi, kapang, alga, sel tumbuhan atau jaringan. Penerapan bioteknologi memadukan berbagai disiplin ilmu seperti mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa proses dan teknik kimia.
Biteknologi dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.   Biteknologi konvensional
2.  Bioteknologi modern

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Diberdayakan oleh Blogger.

Subscribe For Email Feed

Email_SubscriptionsSign up to receive breaking news

Pages

Popular Posts