PEWARISAN SIFAT



A.    Identitas Diri
Nama                           :  Indah Meika Sari
NPM                           :  15320045
Prodi                           : Pendidikan Biologi B
Semester                      :  3
Dosen Pengampu        : Agil Lepiyanto, M. Pd.
Pertemuan ke-             :
Jurnal Telaah Biologi SMP
B.     PENGANTAR
            Puji syukur kehadirat Alloh SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, kepada saya sehingga saya  dapat menyelesaikan jurnal “Telaah Biologi SMP”yang dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah Telaah Biologi SMP yang diampu Bapak Agil Lepiyanto, M. Pd. Jurnal ini berisi “PEWARISAN SIFAT”.
            Saya  menyadari bahwa jurnal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua fihak yang bersifat membangun selalu saya  harapkan demi kesempurnaan jurnal ini.
            Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan jurnal ini dari awal sampai akhir. Semoga jurnal ini mampu menambah ilmu bagi pembaca.
C.     SUBTANSI
1.    Apa yang dimaksud dengan Pewarisan Sifat?
2.    Apa sajakah istilah-istilah dalam hereditas?
3.    Apa yang dimaksud dengan Gen dan Kromosom ?
4.    Bagaimanakah penurunan sifat Mendel  ?
5.     Bagaimanakah Cara Mencari Jumlah dan Macam Gamet ?

D.    REVIEW PEMBELAJARAN
1.      Pengertiam pewarisan sifat
Hereditas adalah penurunan sifat dari induk kepada keturunannya. Dimana keturunan yang dihasilkandari perkawinan antar individu mempunyai perbandingan fenotip maupun genotip yang mengikuti aturan tertentu. Aturan-aturan dalam pewarisan sifat ini disebut pola-pola hereditas.
2.      Istilah-istilah Dalam Hereditas
a.    Sel Haploid dan Diploid
Yaitu sel yang memiliki kromosom dalam keadaan berpasangan atau sel yang memiliki dua set atau dua perangkat kromosom. Misalnya sel tubuh manusia memiliki 46 buah kromosom yang selalu dalam keadaan berpasangan sehingga disebut diploid (2n) (di berarti dua, ploid berarti set/ perangkat).
b.    Genotip
Genotipe adalah susunan gen yang menentukan sifat dasar suatu makhluk hidup dan bersifat tetap . Sehingga dalam genetika simbol genotip ditulis dengan dua huruf. Jika sifat tersebut dominan, maka penulisannya menggunakan huruf kapital dan jika sifatnya resesif ditulis dengan huruf kecil. Genotip yang memiliki pasangan alel sama, misalnya BB atau bb, merupakan pasangan alel yang homozigot. Individu dengan genotip BB disebut homozigot dominan, sedangkan individu dengan genotip bb disebut homozigot resesif .Untuk genotip yang memiliki pasangan alel berbeda misalnya Bb, merupakan pasangan alel yang heterozigot. 
c.    Fenotip
Fenotip adalah sifat yang tampak pada suatu individu dan dapat diamati dengan panca indra, misalnya warna bunga merah, rambut keriting, tubuh besar, buah rasa manis, dan sebagainya. Fenotip merupakan perpaduan dari genotip dan faktor lingkungan. Sehingga suatu individu dengan fenotip sama belum tentu mempunyai genotip sama.
d.    Sifat dominan
Gen dikatakan dominan apabila gen tersebut bersama dengan gen lain (gen pasangannya), akan menutup peran/sifat gen pasangannya tersebut. Dalam persilangan gen, dominan ditulis dengan huruf besar.
e.    Sifat Resesif
Gen dikatakan resesif apabila berpasangan dengan gen lain yang dominan ia akan tertutup sifatnya (tidak muncul) tetapi jika ia bersama gen resesif lainnya (alelanya) sifatnya akan muncul. Dalam genetika gen resesif ditulis dengan huruf kecil.
f.     Intermediet
Intermediet adalah sifat suatu individu yang merupakan gabungan dari sifat kedua induknya.
g.    Hibrid
Hibrid adalah hasil perkawinan antara dua individu yang memiliki sifat beda. Bila individu tersebut memiliki satu sifat beda disebut monohibrid, dua sifat beda disebut dihibrid, tiga sifat beda trihibrid, dan sebagainya.
h.    Homozigot
Adalah pasangan gen yang sama. Homozigot dibedakan menjadi dua, yaitu homozigot dominan (Misal AA) dan homozigot resesif (Misal aa).
i.      Heterozigot
Adalah pasangan gen yang berlainan. Contoh Aa dan Mm.
j.      Alel
Adalah gen yang merupakan pasangan dari bentuk alternatif terhadap sesamanya dan terletak pada lokus yang bersesuaian pada kromosom homolog. Contoh : Bb, B adalah alel dari b, dan b adalah alel dari B.
k.    Parental
Adalah individu yang merupakan induk, biasanya diberi notasi P.
l.      Filial
Adalah keturunan yang dihasilkan dari persilangan dua induk dan biasanya diberi notasi F.
3.    Gen dan Kromosom
Di dalam setiap sel terdapat faktor pembawaan sifat keturunan (materi genetis), misalnya pada sel tulang, sel darah, dan sel gamet. Substansi genetis tersebut terdapat di dalam inti sel (nukleus), yaitu pada kromosom yang mengandung gen.
Ø  Gen-gen terletak pada kromosom secara teratur dalam satu deretan secara linier dan lurus berurutan. Dengan menggunakan simbol, kromosom dapat digambarkan sebagai garis panjang vertikal dan gen-gen sebagai garis pendek horizontal pada garis vertikal tersebut. Karena letak gen yang linier dan lurus berurutan, maka secara simbolik dapat dilukiskan pula garis-garis pendek horizontal (gen-gen) tersebut berderetan.
Sebagai contoh, pada tanaman ercis dapat dinyatakan
T          : Simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi.
t           : Simbol untuk gen yang menentukan batang rendah.

Karena tanaman ercis individu yang diploid, maka simbol tanaman itu ditulis dengan huruf dobel.
TT        : Simbol untuk tanaman berbatang tinggi
Tt         : Simbol untuk tanaman berbatang rendah.
Ø  Kromosom
Kromosom terdapat di dalam nukleus mempunyai susunan halus berbentuk batang panjang atau pendek, lurus atau bengkok. Di dalam nukleus terdapat substansi berbentuk benang-benang halus, seperti jala yang dapat menyerap zat warna. Benang-benang halus tersebut dinamakan retikulum kromatin.
1)    Jumlah dan tipe kromosom
Setiap organisme mempunyai jumlah kromosom tertentu, ada yang banyak ada pula yang hanya sedikit. Manusia mempunyai 46 kromosom dalam setiap inti selnya, 23 kromosom berasal dari ibu dan 23 kromosom berasal dari ayah.
2)    Struktur kromosom
Secara garis besar, struktur kromosom terdiri atas sentromer dan lengan. Sentromer atau kinetokor adalah bagian dari kromosom tempat melekatnya benang-benang spidel yang berperan menggerakkan kromosom selama proses pembelahan sel. Bagian ini berbentuk bulat dan tidak mengandung gen. Sentromer disebut juga pusat kromosom. Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibedakan menjadi empat macam, yaitu metasentrik, jika sentromer terletak di tengah-tengah antara kedua lengan; submetasentrik, jika sentromer terletak agak ke tengah sehingga kedua lengan tidak sama panjang; akrosentrik, jika sentromer terletak di dekat ujung, telesentrik, jika sentrometer terletak di ujung lengan kromosom.
Lengan atau badan kromosom adalah bagian kromosom yang mengandung kromonema (pita bentuk spiral di dalam kromosom) dan gen. Selubung pembungkus kromonema disebut matriks. Gen merupakan substansi (bahan dasar) kimia di dalam kromosom yang mengandung informasi genetik (pembawa sifat).Kromosom dibentuk oleh protein dan asam-asam nukleat. Bagian ujung kromosom yang menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan lainnya disebut telomer. Untuk mengetahui struktur kromosom, perhatikan Gambar
 
4.    Hukum Penurunan Sifat  Mendel
Orang yang pertama mempelajari dan melakukan percobaan tentang pewarisan sifat adalah Gregor Johann Mendel (1822-1884). Mendel melakukan percobaan pada tanaman kacang ercis (Pisum sativum) sekitar tahun 1857.
a)    Hukum Mendel I
Menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet, terjadi pemisahan alel secara acak (The Law of Segregation of Allelic Genes).
. Mendel melakukan persilangan antara tanaman ercis biji bulat dengan tanaman ercis biji berkerut.Hasilnya semua keturunan F1 berupa tanaman ercis biji bulat. Selanjutnya dilakukan persilangan antar keturunan F1 untuk mendapatkan keturunan F2. Pada keturunan F2 didapatkan perbandingan fenotip 3 biji bulat : 1 biji berkerut.
P1              :   ♀ BB                ×                  ♂ bb
 (biji bulat)                           (biji keriput)
Gamet      :       B              b
F 1            :       Bb
                          (biji bulat)
F1 x F1     :   ♀ Bb                  ×                 ♂ Bb
(biji bulat)                              ( biji bulat)         
Gamet  :           B                                                   B
                         b                                                    b

F2        :
B
B
B
BB
bulat
Bb
Bulat
B
Bb
bulat
Bb
keriput

Perbandingan fenotip bulat : berkerut = 3 : 1
Perbandingan genotip BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1
b)    Hukum Mendel II
Hukum Mendel II dikenal sebagai Hukum Asortasi, hukum berpasangan atau penggabungan secara bebas (The Law of Independent Assortment of Genes). Hukum ini menyatakan bahwa pada saat pembentukan sel-sel gamet, gen-gen yang tidak sealel akan mengelompok secara bebas setelah memisah dari gen yang sealel.
Hukum Mendel ini ditemukan ketika Mendel menyilangkan kacang ercis dengan mengamati lebih dari satu sifat beda. Disilangkan galur murni kacang ercis berbiji bulat kuning dengan galur murni kacang ercis berbiji keriput warna hijau. Persilangan dengan mengamati dua sifat beda ini disebut persilangan dihibrid. Bulat (B) dominan terhadap keriput (b), kuning (K) dominan terhadap hijau (h). Diperoleh keturunan F1 semuanya berbiji bulat warna kuning (BbKk). Jika F1 mengadakan penyerbukan sesamanya diperoleh F2, ternyatadiperoleh keturunan F2 yang sebagian tidak sama dengan induknya, yaitu dijumpai tanaman kacang ercis berbiji bulat warna hijau serta kacang ercis berbiji keriput warna kuning. Perhatikan skema persilangan berikut.
P1                    :                ♀ BBKK                ×                  ♂ bbkk
                                     (bulat kuning)                           (keriput hijau)
Gamet             :                  BK                                               bk
F 1                   :               BbKk
                                 (bulat kuning)
F1 x F2            :            ♀ BbKk                ×             ♂ BbKk
                               (bulat kuning)                              (bulat kuning)            
Gamet             :           BK, Bk, bK, bk                                  BK, Bk, bK,bk


F2                    :
         
 
BK
Bk
bK
bk

BK
BBKK
Bulat kuning
BBKk
Bulat kuning
BbKK
Bulat kuning
BbKk
Bulat kuning
Bk
BBKk
Bulat kuning
BBkk
Bulat hijau
BbKk
Bulat kuning
Bbkk
Bulat hijau
bK
BbKK
Bulat kuning
BbKk
Bulat kuning
bbKK
keriput kuning
bbKk
keriput kuning
Bk
BbKk
Bulat kuning
Bbkk
Bulat hijau
bbKk
keriput kuning
Bbkk
Keriput hijau
Dari persilangan di atas didapatkan bahwa pada F2 hasil persilangan dihibrid memiliki fenotipe bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning, kisut hijau dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1
5.    Cara Mencari Jumlah dan Macam Gamet

P   :   Aa Bb Cc Dd Ee   x   aa bb Cc DD ee
Ø  Penurunan Sifat pada Manusia
Manusia mempunyai 23 pasang kromosom yang terdiri dari autosom (kromosom tubuh dan gonosom (kromosom kelamin). Maka rumus kromosom pada pria adalah 22AAXY dan pada wanita 22AAXX. Rumus tersebut artinya manusia memiliki 22 pasang autosom dan sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin (gonosom/kromosom seks). Jadi kromosom seks ada dua jenis, yaitu XY untuk pria dan XX untuk wanita.
ü  Pewarisan Sifat yang Terpaut dalam Kromosom Seks
Gen yang bertempat pada kromosom seks disebut gen terpaut seks. Sifat gen yang terpaut dalam seks sifatnya bergabung dengan jenis kelamin tertentu dan diwariskan bersama kromosom seks. Umumnya gen terpaut seks terdapat pada kromosom X, tetapi ada juga yang terpaut pada kromosom Y.
Albinisma ( Albino). Kelainan ini terjadi karena tubuh seseorang tidak mempunyai gen yang mampu membentuk enzim untuk mengubah tirosin menjadi pigmen melanin (pembentuk warna kulit).
a.    Contoh kasus: Seorang laki-laki normal heterozigot menikah dengan seorang wanita normal heterozigot pula. Adakah keturunannya yang menderita albino?
Jawab             :    P             :          Aa         x       Aa
Gamet             :  A   a              x      A     a
F                      :                                 
        
A
A
A
AA
Aa
A
Aa
Aa
Dari persilangan tersebut didapatkan: 1 AA : normal (25%)
2 Aa : normal heterozigot(50%)
1      aa : albino (25%)
b.    Penurunan Sifat Golongan Darah Sistem A, B, O
Untuk mengetahui kemungkinan susunan genotipe dari golongan darah sistem A, B, O, perhatikan Tabel berikut ini.
Seorang laki-laki bergolongan darah A heterozigot menikah dengan seorang wanita B heterozigot.Bagaimanakah golongan darah keturunannya?
                      P       fenotipe  : ♂  golda A heterozigot      x    ♀golda B heterozigot 
                               Genotipe :               IAIO                                     IBIO
                               Gamet     :              IA , IO                                  IB , IO
                       F1                    :               
        
IA
IO
IB
IAIB
IBIO
IO
IAIO
IOIO
Perbandingan  F1      :
1 IAIB  : golda AB ( 25%)
1 IBIO  : golda B heterozigot( 25%)
1 IAIO   :  golda A heterozigot  (25%)
1 IOIO  : golda O (25%)

E.     Kesimpulan
       Pewarisan sifat pada manusia diwariskan melalui kromosom autosomal dan gonosom. Baik secara dominan maupun resesif, homozigot maupun heterozigot.
Pewarisan sifat dapat di tentukan oleh Kromosomdan GenKromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (Hereditas). Sedangkan Gen adalah unit terkecil yang terletak pada bagian Kromosom yang disebut lokus. Fungsi Gen adalah menyampaikan informasi genetik kepada keturunannya dan mngendalikan perkembangan dan metabolisme sel.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Diberdayakan oleh Blogger.

Subscribe For Email Feed

Email_SubscriptionsSign up to receive breaking news

Pages

Popular Posts