A.
Identitas Diri
Nama : Nadya Ayu Prastica
NPM : 15320062
Prodi :
Pendidikan Biologi B
Semester : 3
Dosen Pengampu : Agil Lepiyanto, M. Pd.
Pertemuan ke- :
Jurnal Telaah Biologi SMP
B.
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Alloh SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, kepada saya sehingga
saya dapat menyelesaikan jurnal “Telaah
Biologi SMP”yang dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah Telaah Biologi SMP yang
diampu Bapak Agil Lepiyanto, M. Pd. Jurnal ini berisi “PEWARISAN SIFAT”.
Saya menyadari bahwa jurnal ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua fihak yang bersifat
membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan jurnal ini.
Akhir
kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan jurnal ini dari awal sampai akhir. Semoga jurnal ini mampu
menambah ilmu bagi pembaca.
C.
SUBTANSI
1.
Apa yang dimaksud dengan Pewarisan
Sifat?
2.
Apa sajakah istilah-istilah dalam
hereditas?
3.
Apa yang dimaksud dengan Gen dan
Kromosom ?
4.
Bagaimanakah penurunan sifat
Mendel ?
5. Bagaimanakah Cara Mencari Jumlah dan
Macam Gamet ?
1.
Bagaimanakah Penurunan Sifat pada Manusia
D.
REVIEW PEMBELAJARAN
1. Pengertiam pewarisan sifat
Hereditas
adalah penurunan sifat dari induk kepada keturunannya. Dimana keturunan yang
dihasilkandari perkawinan antar individu mempunyai perbandingan fenotip maupun
genotip yang mengikuti aturan tertentu. Aturan-aturan dalam pewarisan sifat ini
disebut pola-pola hereditas.
2. Istilah-istilah Dalam Hereditas
a.
Sel Haploid dan Diploid
Yaitu sel yang memiliki kromosom
dalam keadaan berpasangan atau sel yang memiliki dua set atau dua perangkat
kromosom. Misalnya sel tubuh manusia memiliki 46 buah kromosom yang selalu
dalam keadaan berpasangan sehingga disebut diploid (2n) (di berarti dua, ploid
berarti set/ perangkat).
b.
Genotip
Genotipe
adalah susunan gen yang menentukan sifat dasar suatu makhluk hidup dan bersifat
tetap . Sehingga dalam genetika simbol genotip ditulis dengan
dua huruf. Jika sifat tersebut dominan, maka penulisannya menggunakan huruf
kapital dan jika sifatnya resesif ditulis dengan huruf kecil. Genotip yang
memiliki pasangan alel sama, misalnya BB atau bb, merupakan pasangan alel yang
homozigot. Individu dengan genotip BB disebut homozigot dominan, sedangkan individu
dengan genotip bb disebut homozigot resesif .Untuk genotip yang memiliki
pasangan alel berbeda misalnya Bb, merupakan pasangan alel yang
heterozigot.
c.
Fenotip
Fenotip
adalah sifat yang tampak pada suatu individu dan dapat diamati dengan panca
indra, misalnya warna bunga merah, rambut keriting, tubuh besar, buah rasa
manis, dan sebagainya. Fenotip merupakan perpaduan dari genotip dan faktor
lingkungan. Sehingga suatu individu dengan fenotip sama belum tentu mempunyai
genotip sama.
d.
Sifat dominan
Gen dikatakan dominan apabila gen
tersebut bersama dengan gen lain (gen pasangannya), akan menutup peran/sifat
gen pasangannya tersebut. Dalam persilangan gen, dominan ditulis dengan huruf
besar.
e.
Sifat Resesif
Gen
dikatakan resesif apabila berpasangan dengan gen lain yang dominan ia akan
tertutup sifatnya (tidak muncul) tetapi jika ia bersama gen resesif lainnya
(alelanya) sifatnya akan muncul. Dalam genetika gen resesif ditulis dengan
huruf kecil.
f.
Intermediet
Intermediet adalah sifat suatu
individu yang merupakan gabungan dari sifat kedua induknya.
g.
Hibrid
Hibrid adalah hasil perkawinan
antara dua individu yang memiliki sifat beda. Bila individu tersebut memiliki
satu sifat beda disebut monohibrid, dua sifat beda disebut dihibrid, tiga sifat
beda trihibrid, dan sebagainya.
h.
Homozigot
Adalah pasangan gen yang sama.
Homozigot dibedakan menjadi dua, yaitu homozigot dominan (Misal AA) dan
homozigot resesif (Misal aa).
i.
Heterozigot
Adalah pasangan
gen yang berlainan. Contoh Aa dan Mm.
j.
Alel
Adalah gen yang merupakan pasangan
dari bentuk alternatif terhadap sesamanya dan terletak pada lokus yang
bersesuaian pada kromosom homolog. Contoh : Bb, B adalah alel dari b, dan b
adalah alel dari B.
k.
Parental
Adalah individu yang merupakan induk, biasanya diberi
notasi P.
l.
Filial
Adalah
keturunan yang dihasilkan dari persilangan dua induk dan biasanya diberi notasi
F.
3.
Gen dan Kromosom
Di dalam setiap sel terdapat faktor pembawaan sifat
keturunan (materi genetis), misalnya pada sel tulang, sel darah, dan sel gamet.
Substansi genetis tersebut terdapat di dalam inti sel (nukleus), yaitu pada
kromosom yang mengandung gen.
Ø Gen-gen terletak pada kromosom
secara teratur dalam satu deretan secara linier dan lurus berurutan. Dengan
menggunakan simbol, kromosom dapat digambarkan sebagai garis panjang vertikal
dan gen-gen sebagai garis pendek horizontal pada garis vertikal tersebut.
Karena letak gen yang linier dan lurus berurutan, maka secara simbolik dapat
dilukiskan pula garis-garis pendek horizontal (gen-gen) tersebut berderetan.
Sebagai
contoh, pada tanaman ercis dapat dinyatakan
T : Simbol
untuk gen yang menentukan batang tinggi.
t : Simbol untuk gen yang menentukan batang rendah.
t : Simbol untuk gen yang menentukan batang rendah.
Karena
tanaman ercis individu yang diploid, maka simbol tanaman itu ditulis dengan
huruf dobel.
TT : Simbol untuk tanaman
berbatang tinggi
Tt : Simbol untuk tanaman
berbatang rendah.
Ø Kromosom
Kromosom terdapat di dalam nukleus mempunyai susunan halus berbentuk batang
panjang atau pendek, lurus atau bengkok. Di dalam nukleus terdapat substansi
berbentuk benang-benang halus, seperti jala yang dapat menyerap zat warna.
Benang-benang halus tersebut dinamakan retikulum kromatin.
1) Jumlah dan tipe kromosom
Setiap
organisme mempunyai jumlah kromosom tertentu, ada yang banyak ada pula yang hanya
sedikit. Manusia mempunyai 46 kromosom dalam setiap inti selnya, 23 kromosom
berasal dari ibu dan 23 kromosom berasal dari ayah.
2)
Struktur
kromosom
Secara garis besar, struktur
kromosom terdiri atas sentromer dan lengan. Sentromer atau kinetokor adalah
bagian dari kromosom tempat melekatnya benang-benang spidel yang berperan
menggerakkan kromosom selama proses pembelahan sel. Bagian ini berbentuk bulat
dan tidak mengandung gen. Sentromer disebut juga pusat kromosom. Berdasarkan
letak sentromernya, kromosom dibedakan menjadi empat macam, yaitu metasentrik,
jika sentromer terletak di tengah-tengah antara kedua lengan; submetasentrik,
jika sentromer terletak agak ke tengah sehingga kedua lengan tidak sama
panjang; akrosentrik, jika sentromer terletak di dekat ujung, telesentrik, jika
sentrometer terletak di ujung lengan kromosom.
Lengan atau
badan kromosom adalah bagian kromosom yang mengandung kromonema (pita bentuk
spiral di dalam kromosom) dan gen. Selubung pembungkus kromonema disebut
matriks. Gen merupakan substansi (bahan dasar) kimia di dalam kromosom yang
mengandung informasi genetik (pembawa sifat).Kromosom dibentuk oleh protein dan
asam-asam nukleat. Bagian ujung kromosom yang menghalangi bersambungnya
kromosom yang satu dengan lainnya disebut telomer. Untuk mengetahui struktur kromosom,
perhatikan Gambar
4.
Hukum Penurunan Sifat Mendel
Orang yang
pertama mempelajari dan melakukan percobaan tentang pewarisan sifat adalah
Gregor Johann Mendel (1822-1884). Mendel melakukan percobaan pada tanaman kacang
ercis (Pisum sativum) sekitar tahun 1857.
a)
Hukum Mendel I
Menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet, terjadi pemisahan alel
secara acak (The Law of Segregation of Allelic Genes).
. Mendel
melakukan persilangan antara tanaman ercis biji bulat dengan tanaman ercis biji
berkerut.Hasilnya semua keturunan F1 berupa tanaman ercis biji bulat.
Selanjutnya dilakukan persilangan antar keturunan F1 untuk mendapatkan
keturunan F2. Pada keturunan F2 didapatkan perbandingan fenotip 3 biji bulat :
1 biji berkerut.
P1 : ♀ BB × ♂ bb
(biji bulat) (biji keriput)
Gamet :
B b
F 1 : Bb
(biji bulat)
F1 x F1 : ♀
Bb × ♂ Bb
(biji
bulat) (
biji bulat)
Gamet :
B B
b b
F2 :
♂
♀
|
B
|
B
|
B
|
BB
bulat
|
Bb
Bulat
|
B
|
Bb
bulat
|
Bb
keriput
|
Perbandingan
fenotip bulat : berkerut = 3 : 1
Perbandingan
genotip BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1
b)
Hukum Mendel II
Hukum Mendel II dikenal sebagai Hukum
Asortasi, hukum berpasangan atau penggabungan secara bebas (The Law
of Independent Assortment of Genes). Hukum
ini menyatakan bahwa pada saat pembentukan sel-sel gamet, gen-gen yang tidak
sealel akan mengelompok secara bebas setelah memisah dari gen yang sealel.
Hukum Mendel ini ditemukan ketika Mendel
menyilangkan kacang ercis dengan mengamati lebih dari satu sifat beda.
Disilangkan galur murni kacang ercis berbiji bulat kuning dengan galur murni
kacang ercis berbiji keriput warna hijau. Persilangan dengan mengamati dua
sifat beda ini disebut persilangan dihibrid. Bulat (B) dominan terhadap keriput
(b), kuning (K) dominan terhadap hijau (h). Diperoleh keturunan F1 semuanya
berbiji bulat warna kuning (BbKk). Jika F1 mengadakan penyerbukan sesamanya
diperoleh F2, ternyatadiperoleh keturunan F2 yang sebagian tidak sama dengan
induknya, yaitu dijumpai tanaman kacang ercis berbiji bulat warna hijau serta
kacang ercis berbiji keriput warna kuning. Perhatikan skema persilangan
berikut.
P1 : ♀ BBKK × ♂ bbkk
(bulat kuning) (keriput hijau)
Gamet : BK
bk
F 1 : BbKk
(bulat kuning)
F1 x F2 : ♀ BbKk × ♂ BbKk
(bulat kuning) (bulat kuning)
Gamet : BK, Bk, bK, bk BK, Bk, bK,bk
F2 :
♂
♀
|
BK
|
Bk
|
bK
|
bk
|
BK
|
BBKK
Bulat
kuning
|
BBKk
Bulat
kuning
|
BbKK
Bulat
kuning
|
BbKk
Bulat
kuning
|
Bk
|
BBKk
Bulat
kuning
|
BBkk
Bulat
hijau
|
BbKk
Bulat
kuning
|
Bbkk
Bulat
hijau
|
bK
|
BbKK
Bulat
kuning
|
BbKk
Bulat
kuning
|
bbKK
keriput
kuning
|
bbKk
keriput
kuning
|
Bk
|
BbKk
Bulat
kuning
|
Bbkk
Bulat
hijau
|
bbKk
keriput
kuning
|
Bbkk
Keriput
hijau
|
Dari persilangan di atas didapatkan bahwa pada F2 hasil persilangan
dihibrid memiliki fenotipe bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning, kisut
hijau dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1
5. Cara Mencari Jumlah dan
Macam Gamet
P
: Aa Bb Cc Dd Ee x aa bb Cc DD ee
Ø Penurunan Sifat pada
Manusia
Manusia
mempunyai 23 pasang kromosom yang terdiri dari autosom (kromosom tubuh dan
gonosom (kromosom kelamin). Maka rumus kromosom pada pria adalah 22AAXY dan
pada wanita 22AAXX. Rumus tersebut artinya manusia memiliki 22 pasang autosom
dan sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin (gonosom/kromosom seks).
Jadi kromosom seks ada dua jenis, yaitu XY untuk pria dan XX untuk wanita.
ü Pewarisan Sifat yang Terpaut dalam Kromosom Seks
Gen yang bertempat pada
kromosom seks disebut gen terpaut seks. Sifat gen yang terpaut dalam seks
sifatnya bergabung dengan jenis kelamin tertentu dan diwariskan bersama
kromosom seks. Umumnya gen terpaut seks terdapat pada kromosom X, tetapi ada
juga yang terpaut pada kromosom Y.
Albinisma ( Albino). Kelainan ini
terjadi karena tubuh seseorang tidak mempunyai gen yang mampu membentuk enzim
untuk mengubah tirosin menjadi pigmen melanin (pembentuk warna kulit).
a.
Contoh kasus: Seorang laki-laki
normal heterozigot menikah dengan seorang wanita normal heterozigot pula.
Adakah keturunannya yang menderita albino?
Jawab : P : ♂
Aa x ♀
Aa
Gamet :
A a x A
a
F :
♂
♀
|
A
|
A
|
A
|
AA
|
Aa
|
A
|
Aa
|
Aa
|
Dari
persilangan tersebut didapatkan: 1 AA : normal (25%)
2 Aa :
normal heterozigot(50%)
1 aa : albino (25%)
b.
Penurunan
Sifat Golongan Darah Sistem A, B, O
Untuk
mengetahui kemungkinan susunan genotipe dari golongan darah sistem A, B, O,
perhatikan Tabel berikut ini.
Seorang laki-laki bergolongan darah A heterozigot
menikah dengan seorang wanita B heterozigot.Bagaimanakah golongan darah
keturunannya?
P fenotipe
: ♂ golda A heterozigot x
♀golda B heterozigot
Genotipe : IAIO IBIO
Gamet : IA , IO IB
, IO
F1 :
♂
♀
|
IA
|
IO
|
IB
|
IAIB
|
IBIO
|
IO
|
IAIO
|
IOIO
|
Perbandingan F1
:
1 IAIB : golda AB ( 25%)
1 IBIO : golda B heterozigot( 25%)
1 IAIO :
golda A heterozigot (25%)
1 IOIO : golda O (25%)
E. Kesimpulan
Gregor Johnn Mendel, merupakan orang
yang pertama kali mempelajari, mengamati serta
melakukan percobaan tentang pewarisan sifat, dengan menggunakan tanaman
kacang ercis ( Pisum sativum).Dari
percobaan tersebut dihasilkanlah hukum-hukum mendel yang merupakan dasar
didalam mempelajari tentang pewarisan sifat, baik pada manusia, hewan maupun
tumbuhan.
Pewarisan sifat pada manusia
diwariskan melalui kromosom autosomal dan gonosom. Baik secara dominan maupun
resesif, homozigot maupun heterozigot.
Pewarisan sifat dapat di tentukan
oleh Kromosomdan Gen. Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang
bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (Hereditas). Sedangkan Gen adalah
unit terkecil yang terletak pada bagian Kromosom yang disebut lokus. Fungsi Gen
adalah menyampaikan informasi genetik kepada keturunannya dan mngendalikan
perkembangan dan metabolisme sel.