A.
Identitas
Nama : Indah Meika Sari
NPM : 15320045
Prodi : Pendidikan Biologi
( B )
Semester : Tiga (3)
Dosen Pengampu : Agil Lepiyanto.,M.Pd.
B.
Pengantar
Bissmilahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Dengan mengucap syukur
alhamdullillah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat karunianya
kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil ringkasan materi
Telaah Biologi SMP.
Penyusun ringkasan materi ini adalah
sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas ringkasan
materi Telaah Biologi SMP pertemuan ke lima.
Saya menyadari bahwa penyusunan
jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan. Selama pertemuan ke lima mata
kuliah Telaah Biologi SMP.
Wasasalamu’alaikum
Wr.Wb
C.
Substansi Kajian
1.
Pengertian
Pertumbuhan dan Perkembangan
2.
Tahap
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
3.
Proses
Pertumbuhan dan Perkembangan
4.
Faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan
5.
Metamorfosis
dan Metagenesis
D.
Review
Pembelajaran
Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan
Salah satu
ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah Peristiwa
perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan
ukuran (volume, massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/
terukur. Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses
ini berlangsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat
irreversibel.
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium
zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan.
Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan
mengalami diferensiasi.Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan
sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang
berbeda. Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada
struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada
organisme tersebut semakin kompleks. Auksanometer adalah Suatu alat untuk
mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri atas sistem kontrol
yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala atau jarum yang dapat menggaris
pada silinder pemutar.Pengukuran pertumbuhan dapet di lihat dengan sebuah alat
yang bernama auksanometer, dengn alat ini nantinya akan menghasilkan sebuah
grafik sigmoid. Berdasarkan grafik siqmoid pertumbuhan di bagi menjadi lima
fase yaitu :
1.
Fase leq, yaitu fase di mana pertumbuhan tumbuhan lambat karen sel-sel yang
membelah hanya sedikit
2.
Fase eksponsial, yaitu fase dimana pertumbuhan mencapai maksimal karena sel-sel
nya aktif membelah.
3.
Fase pertumbuhan lambat, yaitu pertumbuhan tumbuhan yang mulai melembat setelah
tahap eksponsial
4.
Fase stasioner, yaitu fase pertumbuhan yang berhenti artinya angka
pertumbuhannya sama dengan nol
5.
Fase kematian, yaitu fase di mana tumbuhan itu sudah mulai mengalami penuaan.
Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan dapat
di bedakan menjadi dua yaitu pertumbuhan dan perkembangan embrionik serta
pertumbuhan dan perkembangan pascaembrionik
1. Pertumbuhan Dan Perkembangan
Embrionik
Pertumbuhan dan perkembangan
embrionik adalah pertumbuahan dan perkembangan mahluk hidup yang terjadi selama
embrio, yang di awali dengan peristiwa fertilasi sampai dengan terbentuknya
janin. Pada fase ini terjadi pembelahan sel zigot berulang-ulang secara mitosis
pembentukan embrio (zigot-morula-blastula-gastrula). Selanjutnya akan perjadi
proses organogenesis, yaitu proses pembentukan alat-alat atau organ tubuh.pada
peroses ini terjadi defisiensi sel, yaitu berkembangnya sel embrio membentuk
struktur dan fungsi khusus
2. Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pascaembrionik
Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik
yaitu pertumbuhan dan perkembangan pada makluk hidup setelah masa embrio. Pada
fase ini terjadi penyempurnaan alat-alat reproduksi dan peningkatan ukuran
bagian-bagian tubuh.
Proses Pertumbuhan dan Perkembangan :
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Manusia
Petumbuhan dan perkembangan pada
manusia di mulai sejak fase zigot. Zigot sebagai hasil pembuahan secara
berulang-ulang sehingga sel nya bertambah banyak. Dalam proses pembelahan ini
disertai perubahan-perubahan bentuk, fungsi, struktur, dan susunan biokimia
dalam sel melalui beberapa tahap yang akhirnya berbentuk embrio. Selanjutnya,
embrio berkembang menjadi janin dan suatu saat janin lahir di sebut bayi
Tubuh bayi yang baru lahir berukuran
kecil. Seiring dengan pertambahan usia, ukuran tumbuh bayi bertambah besar.
Keadaan ini menunjukan adanya pertumbuhan. Partumbuah pada manusia akan
berhenti pada usia tertentu yaitu pada usia 18-23 tahun.
Seiring bertambahnya ukuran bayi,
bayi dapat mengangkat kepala, tengkurap, marangkak, duduk, berdiri, kemudian
berjalan. Keadaan ini menunjukan peristiwa perkembangan pada bayi. Kemampuan
berfikir bayi juga berkembang. Perkembangan ini akan berlangsung seumur hidup.
2. Pertumbuhan dan
Perkembangan Pada Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada
hewan sama halnya dengan pertumbuhan dan perkembangan pada manusia, dimuaai
dari fase zigot. Zigot membelah dalam beberapa fase dn berkembang menjadi
embrio. Selanjutnya embrio berkembang menjadi janin dan akhirnya menetas atau
di lahirkan. Tubuh anak hewan yang baru menetas terukuran kecil. Semakin lama,
ukuran tubuh hewan tersebut semakin besar. Keadaan ini menunjukan paristiwa
pertumbuhan. Selanjutnya anak hewan dapat berjalan dan kemudian berlari.
Setelah dewasa, hewan dapat melakukan perkawinan karena sistem reproduksinya
sudah mampu memproduksi sel-sel kelamin yang matang. keadaan ini menunjukkan
bahwa hewan tersebut mengalami perkembangan.
3. Pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan
Proses pertmbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan di mulai dari biji, biji membutuhkan air dan oksigen untuk
memulai proses tersebut. biji menyerap air sehingga sel-selnya membesar.
Oksigen di gunakan untuk memecahkan cadangan makanan dalam biji, untuk menghasikan
energi.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan :
Pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan
itu sendiri. Faktor nternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan meliputi faktor intraseluler dan faktor interseluler.
a. Faktor intraseluler
Faktor intraseluler terdapet di
dalam sel tumbuhan, contohnya gen. Gen merupakan pembawa sifat dari induk
kapada anaknya. Gen merupakan kode genetik yang akan di terjemahnkan menjadi
protein tertentu yang berfungsi sebangai pembentukan enzim yang
mempengeruhi reaksi metabolisme.
b. Faktor interseluler
Faktor intraseluler yang di lepaskan
oleh sel untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan yaitu berupa hormon.
Hormon pada tumbuhan di sebut fitohormon.
1) Auksin
Auksin di produksi di bagian
koleoptil (titik tumbuh), ujung batang, ujung akar, serta jaringan yang lainnya
yang bersifat maristematik. Auksin berfungsi untuk :
a) Merangsang aktifitas
kambium
b) Merangsang pembentukan buah
dan bunga
c) Merangsang penanjangan
tunas ujung tanaman
d) Merangsang pembentukan akar
lateral dan akar serabut
e) Mencegah rontoknya daun,
bunga, dan buah.
f) Memacu pembelahan sel
g) Membantu pembentukan buah
tanpa biji
Aktifitas auksin di pengauhi oleh
gravitasi bumi dan cahaya matahari. tanaman semula tumbuh tegak jika di
rebahkan maka auksin akan terakmulasi pada sisi bawah. Hal ini mengakibatkan
batang tumbuhan membengkok ke atas karena terjadi ketidak seimbangan sel satu
antara bagian bawah dan atas
Di sisi lain, aktivitas auksin akan terhambat jika
terkena cahaya matahari. Jika salah satu sisi batang terkena cahaya, persebaran
auksin menjadi tidak merata. Akibatnya, bagian yang tidak terkena cahaya
matahari dapat tumbuh lebih panjang. Hal ini di karenakan kandungan auksin pada
sisi yang terkena cahaya matahari lebih rendah daripada bagian yang tidak
terkena cahaya matahari. Oleh karena itu batang tumbuhan membengkok menuju arah
datangnya cahaya matahari.
2) Giberalin
Gibreralin bekerja secara sinergi
dengan auksin saat terjadi perkecambahan. Giberalin diproduksi di semua bagian
tumbuhan. Gliberalin mempunyai fungsi sebagai berikut ini.
a) Memacu aktifitas kambium
b) Memperbesar ukuran buah
c) Mengakibatkan tanaman
tumbuh tinggi
d) Merangsang tumbuhnya tunas
e) Merangsang pertumbuhan daun
dan batang
f) Menghasilkan buah
tanpa biji.
g) Mengakibatkan tanaman
berbunga sebelum waktunya
h) Merangsang pembentukan
enzim amilase
Berikut ini adalah perbandinag buah yang di beri
hormon giberalin dan buah yang tidak si kasih hormon giberalin
3) Sitokinin
Sitokinin adalah hormon pertumbuhan
yang dapat berinteraksi dengan auksin untuk mamacu pembalahan sel. Sitikinin di
produksi pada jaringan yang aktif membelah. Fungsi sitokinin bagi tumbuhan
adalah sebagai berikut ini :
a) Menghambat proses penuaan
b) Membantu perkecambahan biji
c) Merangsang pembalahan sel
d) Merangsang pertumbuhan daun
dan puncuk
e) Menghambat efek dominasi
aplikal olh auksin
f) Merangsang
pertumbuhan memanjang pada akar.
4) Gas etilen
Gas etilen di peroduksi pada
jaringan pada jaringan buah yang sudah tua, di ruas batang, dan jaringan tua.
Fungsi gas etilen bagi tumbuhan sebagai berikut.
a) Mempertebal pertumbuhan
tumbuhan
b) Memacu proses pematangan
buah
c) Merangsang pengguguran daun
dan bunga
5) Asam absisat
Asam absisat diproduksi pada daun,
batang, dan buah yang masih muda. Kerja asam absitat berlawanan dengan auksin
dan giberalin. Fungsi asam absitan adalah sebgai berikut ini :
a) Menunda pertumbuhan
b) Mamacu pengguguran bunga
dan buah
c) Menghambat pembelahan dan
pembentangan sel.
d) Merangsang penutupan
stomata selama tumbuhan kekurangan air
e) Memacu pengguguran daun
pada musim kering sehingga mengurangi penguapan.
6) Asam traumalin
Tanaman mampu memperbaiki kerusakan
atau luka yang terdapat pada tubuhnya.
Kemampuan ini di pengaruhi oleh hormon luka (asam
traumalin) hormon ini berfungsi merangsang pembelahan sel pada bagian jaringan
yang terluka sehingga jaringan yang rusak akan di ganti dengan jaringan baru
7) Kalin
Kain adalan hormon yang berfingsi
merangsang pembentukan organ ada tumbuhan. Berdasarkan orfan yang di bentuk,
kalin dapet di bedakan menjadi:
a) Rizokalin : merangsang
pembentukan akar
b) Kaulolakin : merangsang
pembentukan batang
c) Filokalin : merangsang
pembentukan daun
d) Antokalin : merangsang
penbentukan bunga
2. Faktor eksternal
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan sebangai berikut ini :
a. Air
Air termasuk senyawa utama yang
sangat penting bagi tumbuhan karena berperan melakukan berbagai fungsi berikut
:
1) Sebagai pelarut iniversal
2) Menentukan laju fotosintesisi
3) Membantu proses pekembangan
biji
4) Sebagai medium berbagai
rekasi anzimatis
5) Mengangkut unsur gara
maupun hasil fotosintesisi
b. Cahaya
Tumbuhan membutuhkan caaya karena
berperan [ening dalam proses fotositensis. Tanpa adanya cahaya, tumbuhan tidak
akan menghasilkan makan. Cahaya juga mempengaruhi pertumbuhan suatu tumbuhan.
Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat mengurai
auksin. Meskipun demikian, intensitas cahaya yang di terima oleh tumbuhan tidak
boleh berlebihan araupun kurang. Jika cahaya yang di terima berlebihan, dapat
merusak auksin dan klorofil sehingga menghambat pertumbuhan pada tanaman.
Sebaliknya, jika tanaman yang kekurangan cahaya dapat mengalami etiolasi
Etioloasi adalah peristiwa pertumbuhan tanaman yang
cepet tumbuh. Ciri-ciri tanaman yang mengalami etiolasi sebagai berikut ini :
1) Batang berwarna pucat
2) Batang bersifat lemah dan
kurus
3) Batang memanjang lebih
cepat
4) Daun berkembang akubat
kekurangan klorofil
a. Kelembapan
Kelembapan udara yang rendah dapat
meningkatkan laju transpirasi sehinga penyerapan air dan unsur hara
meningkatkan penyerapan air sehingga mampu mempercepat pertumbuhan tanaman dan
membantu perkecambahan biji.
b. Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien sebagai
sumber energi dan sitensis berbagai komponen sel. Nutrien tumbuhan dapat di
bedakan menjadi dua yaitu
1) Makronutrien merupakan
unsur mineral yang di butuhkan dalam jumlah banyak yaitu karbon, hidrohen,
oksigen, fosfot, kalium, nitrogen, sulfur, kalium, dan magnesium.
2) Makronutrien merupakan
unsur mineral yang di butuhkan dalam jumplah sedikit, seperti besi, boron,
mangan, molibdenum, seng, tembaga, dan klor.
Tumbuhan yang kekurangan nutrien dapat mengakibatkan
defisiensi. Defisiensi mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan
jika berkelanjuan akan mengakibatkan kematian. Pada umumnya tumbuhan mendpatkan
nutrien dari tanah. Akan tetapi ada pula tumbuhan yang dapat nutrien dai
serangga yang terjerat di perangkatnya. Tumbuhan ini di sebut insektivora,
contoh kantong semar.
c. Suhu
Pada umumnya, tumbuhan membutuhkan
suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Yang di sebut suhu optimum.
Suhu yang terlalu tinggi atau rendah akan menghambat proses-proses tersebut.
suhu optimum bagi tumbuhan berkisar antara 20oC-380C.
Suhu berpengaruh terhadap proses fotositensis, respirasi, traspirasi, dan
reproduksi.
d. Oksigen
Oksigen diperlukan untuk proses
pespirasi aerob. Melalui proses tersebut, tumbuhan dapat memperoleh energi
untuk pertumbuhan. Tumbuhan yang kekurangan oksigen dapat mengalami kematian.
e. Nilai pH
Nilai pH yang di maksud adalah pH
tanah. Nilai pH dapat mempengaruhi petu buhan dan perkembangan tumbuhan. Hal
ini kerena inilai pH menetukan kemampuan tumbuh dalam mengambil unsur hara
dalam tanah jika nilai pH tidak sesuai, tanaman dapat mengalami keracunan.
Metamorfosis dan Metagenesisi Pada Makhluk
Hidup
1. Metetamorfosis
Hewan hewan tertentu mengalami
perubahan tahapan perubahan tahapan pertumbuhan kehudupannya. Sebelum dewasa,
hewan tersebut memalui tahap larva atau ninfa terlebih dahulu. Bentuk larva
sangat berbeda dengan hewan dewasanya. Sementara itu bentuk ninfa tudak auh
berbeda dengan hewan dewasanya. Perubahan bentuk secara bertahap ini disebut
metamorfosis. Metamorfosis di bedakan menjadi dua yaitu
a. Metamorfosis sempurna,
adalah perubahan bentuk hewan dari fase telur, larva, pupa, atau kepompong, dan
imago atau mewan dewasa. Hewan-hewan yang mengalami bentuk tubuh berbeda dengan
hewan dewasanya. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah
kupu-kupu, lalat, dan nyamuk
Gambar 2.9
metamorfosis kupu-kupu
b. Metamorfosis
tidak sempurna adalah perubahan bentuk hewan tanpa melalui fase pupa yaitu
melalui fase telur, ninfa (hewan muda dan hewan dewasa. Hewan-hewan yang
mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk tubuh saat dewasa tidak jauh
berbeda dengan saat mudanya. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak
sempurna adalah belalang dan kecoak.
Gambar 2.10 metamorfosis kecoak
Pada hewan vertebrata, metamorfosis
terjadi dalam daur hidupnya. Siklis hidup katak di awali dengan pembuahan telur
katak. Telur tersebut akan menetas setelah 10 hari. Telur akan menetas menjadi
berudu. Menjelang umur 8 minggu, kaki katak berudu mulai terbentuk. Pada umur
12 minggu, kaki depan mulai terbentuk. Setelah pertumbuhan anggota badannya
sempurna, katak akan tumbuh menjadi kata dewasa.
Gambar 2.11
metamorfosis katak
2. Metagenesis
Metageneisis adalah pergantian atau
pergiliran keturunan antara fase gametofit dan fase sporofit. Spora merupakan
alat reproduksi pada fase sprofit. Sebelum terbentuk spora, terjadi proses
pembentukn gamet dan fertilisasi. Metagenesis di alami tumbuhan lumut dan
tumbuhan paku.tumbuhan paku yang sering di lihat adalah generasi
sporofit.tumbuhan paku pada fase sporofit berukuran lebih besar dan berumur
lebih lama di bandingkan fase gemetofitnya. Fase sporofit ini menghasilkan
spora. Spora pada tumbuhan paku biasanya terletak di permukaan bawah daun.
Setelah spora masuk dan jatuh di tempat yang cocok, spora dapat berkecambah
membentuk protalium. Protalium inilah yang akan tumbuh menjadi gametofit.
Gametofit setelah dewasa membentuk antaridium dan arkegonium. Anteregonium akan
menghasikan spermatozoa dan arkegonium menghasilkan ovum. Apabila ovum di buahi
spermatozoa, akan terbentuk zigot yang akan tumbuh menjadi sporofit muda.
Terbentuknya sporofit muda ini menunjukkan mulai terjadi generasi sporofit
kembali.Pada tumbuhan lumut, sporofit selalu bergantung pada generasi
gemetofit. Sporofit umumnya lebih kecil dan berumur lebih pendek di bandingkan
gametofit.
E.
Kesimpulan
Pertumbuhan
adalah suatu proses pertumbuhan ukuran dan volume serta jumlah secara
irreversibel, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan
perkembangan merupakan suatu proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor
genetik, hormon, air, nutrisi, cahaya, oksigen, suhu, kelembapan, dan PH.
Pertumbuhan pada hewan sering disebut juga perkembangan, yaitu perkembangan
dari zigot sampai dewasa. Sedangkan pada manusia itu mengalami dua tahap
pertumbuhan dan perkembangan, yaitu pelahiran dan pascakelahiran.